Hukum & KriminalNews

Tewas di Kandang Buaya, Keluarga Yakini Korban Dibunuh

Loading

Tewas di Kandang Buaya, Keluarga Yakini Korban Dibunuh
Tewas di kandang buaya. Ilustrasi. (ist)

Tewas di kandang buaya, keluarga yakini korban dibunuh. Sebab kondisi mayat perempuan yang ditemukan tewas di Berau belum lama ini, dinilai tidak wajar.

Akurasi.id, Berau – Keluarga FS (25), perempuan yang ditemukan tewas di kolam dekat kandang buaya di Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kaltim, ini meyakini, FS merupakan korban pembunuhan. Sebab dari awal penemuan mayat FS dinilai tidak wajar. Seperti posisi tertelungkup dengan tangan terikat dan mulut terlakban.

Baca juga: Mayat Wanita di Berau Diduga Korban Pemerkosaan, Ditemukan Tanpa Celana, Polisi Tunggu Hasil Visum

“Dugaan saya keponakan saya ini dibunuh, sebab saat ditemukan kondisinya tangan terikat dan mulut terlakban,” jelas Agustinus Hardian, Paman FS, saat dikonfirmasi Jumat (23/10/2020).

Jasa SMK3 dan ISO

Dia menjelaskan, FS dan suaminya merupakan perantau dari Pulau Jawa. Pergi ke Kalimantan untuk mengadu nasib mencari pekerjaan.

“Suaminya kerja di tambang batu bara, sedangkan keponakan saya bekerja di kafe di daerah Berau,” ucapnya.

Dari informasi sang paman, diketahui FS memiliki anak yang masih berusia 9 bulan dan masih dalam asuhan FS.

“Anaknya masih 9 bulan, dan saya tahu karena berada bersama FS dan suaminya di Berau,” ungkapnya.

Agustinus membenarkan bahwa foto yang tersebar di media sosial merupakan keponakannya, ia meminta kepada para pengguna sosial media untuk tidak menyebarkan foto-foto korban saat ditemukan tewas.

“Tolong foto keponakan saya di hapus, jangan disebar, kasihan suami dan keluarga kami,” pinta Agus.

Selain itu kepada aparat kepolisian, Agus meminta kasus kematian keponakannya ini agar segera dituntaskan. Serta pelakunya dapat dihukum seberat-beratnya.

“Saya berharap polisi dapat mengusut tuntas kasus ini, dan pelaku pembunuhan di hukum seberat-beratnya,” imbuhnya.

Selain itu Kasat Reskrim Polres Berau AKP Rido Doly mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih terus menyelidiki kasus tewasnya FS dengan mengumpulkan informasi dari para saksi.

“Kemarin ada 7 saksi yang kami periksa, namun pada hari ini bertambah 2, jadi total saksi berjumlah 9 orang,” ucap Rido saat dikonfirmasi Jumat (22/10/2020).

Lanjut Rido, namun dari keterangan sementara para saksi, polisi berpangkat 3 balok emas itu, belum mendapatkan keterangan yang jelas atas kematian FS.
“Belum banyak dapat informasi, hanya suaminya saja yang terakhir kali bertemu dengan korban sebelum ditemukan tewas,” ungkapnya.

Hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil visum dari dokter forensik, guna memastikan penyebab kematian FS.

“Hari ini kami datangkan dokter forensik dari Balikpapan, secepatnya akan kami umumkan hasilnya,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Suci Surya Dewi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button