Birokrasi

Beras Basah Belum Dibuka, Bakhtiar Wakkang: Pemerintah Tebang Pilih

Loading

beras basah belum buka
Bakhtiar Wakkang dalam RDP tentang New Normal. (Jisa/Akurasi.id)

Akurasi.id, Bontang – Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) tentang Normal Baru bersama Tim Gugus Covid-19 di Gedung DPRD, Senin (15/6/20), Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang Bakhtiar Wakkang kembali menyoroti pemerintah. Salah satunya soal Berbas Basah yang belum dibuka.

baca juga: Minta Warga Direlokasi, DPRD Bontang Menyoroti PT GPK 

Dia mengatakan banyak masyarakat Bontang yang meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang untuk dapat memberikan pemahaman dalam penerapan protokol Kesehatan. Sehingga mereka siap menerapkannya agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang segera membuka wisata Beras Basah.

“Mengingat Bontang telah menjadi daerah aman. Jika bisa Beras Basah bisa dipercepat bukanya, karena lebih cepat lebih baik,” ujarnya.

Jasa SMK3 dan ISO

Bakhtiar menyebut Bontang merupakan wilayah sektor maritim. Banyak masyarakat yang berprofesi menawarkan jasa angkut penyebrangan ke Berbas Basah menggunakan kapal dan pedagang yang berjualan di pulau tersebut. Ditutupnya tempat wisata tersebut maka tidak ada penghasilan lagi bagi warga yang menggantungkan hidpnya di sana.

“Seperti Aparatur Sipil Negara (ASN) dan saya sebagai anggota DPRD, kita masih enak ada gaji yang bisa ditunggu setiap bulannya. Sedangkan mereka, apa yang akan mereka dapatkan jika tidak berjualan untuk sehari-hari?” tegasnya.

Politisi yang akrab di sapa BW ini menjelaskan banyak masyarakat yang mengeluh dan mempertanyakan kapan Beras Basah dapat dibuka kembali. Mereka, kata dia, mempertanyakan mengapa harus menunggu 1 Juli sedangkan tempat hiburan keluarga yang berada di Bontang telah kembali beroperasi.

Apalagi saat ini Bontang telah dinyatakan zero Covid-19. Dirinya beranggapan jika pembukaan destinasi wisata Juli nanti terlalu memakan waktu lama.

“Jika sehari tidak berjualan maka akan menjadi masalah besar bagi mereka, apa yang mau mereka makan sedangkan sumber pendapatan mereka tertutup. Tetapi kenapa salah satu tempat bernyanyi keluarga sudah buka, saya melihat pemerintah tebang pilih di sini,” ungkapnya.

“Apa di tempat menyanyi keluarga tersebut virus tidak akan masuk. Siapapun tentunya, entah itu jenderal, orang kaya, orang miskin pasti akan kena dan tidak memandang siapa jika memang Covid-19 ini merupakan sebuah penyakit,” pungkasnya. (*)

Penulis: Jisa
Editor: Suci Surya Dewi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button