HeadlineKabar Politik

AS Klarifikasi Isu Boikot Hadir di G20 Indonesia Jika Ada Rusia

Loading

Pihak AS klarifikasi isu boikot hadir di G20 jika ada Rusia. AS klarifikasi isu boikot ini melalui Jubir Kemenkeu AS.

Akurasi.id, Jakarta – Pernyataan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen soal pemboikotan pertemuan G20 di Indonesia, jika Rusia tetap hadir memunculkan berbagai pertanyaan di benak masyarakat dunia.

AS bahkan sempat disebut-sebut enggan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November mendatang. Namun, pemboikotan yang Yellen sampaikan tidak mengacu pada KTT.

Klarifikasi tersebut jubir Kemenkeu AS yang menyampaikan. Ia memastikan ultimatum itu merujuk pada pertemuan tingkat menteri. Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 akan bertemu pada 20 April mendatang.

Jasa SMK3 dan ISO

Agenda tersebut bertepatan pula dengan Pertemuan Musim Semi 2022. Dana Moneter Internasional (IMF) dan Kelompok Bank Dunia (WBG) hadir dalam kesempatan itu. Pertemuan tersebut berlangsung pada 18-24 April, demikian mengutip dari Reuters.

Komentar Yellen Perkeruh Suasana

Komentar Yellen memperkeruh situasi yang kian memanas. Presiden AS Joe Biden juga telah menjatuhkan ultimatum terkait keanggotaan Rusia dalam G20.

Biden mengatakan, Kremlin tidak pantas menampakkan wajah di forum ekonomi dunia itu. Sebab, Moskow telah menggencarkan agresi militer mengerikan ke Kiev.

Yellen lantas mengatakan, pihaknya tidak akan menghadiri pertemuan bila pejabat Rusia turut hadir. Ia menambahkan, AS ingin mendorong Kremlin hengkang dari lembaga-lembaga internasional utama.

“Presiden Biden telah menjelaskan, dan saya tentu setuju dengannya, bahwa situasi tidak bisa berjalan seperti biasa bagi Rusia di lembaga keuangan mana pun. Ia meminta agar Rusia keluarkan dari G20,” ungkap Yellen.

“Saya telah menjelaskan kepada rekan-rekan saya di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana,” imbuhnya.

Amerika Serikat Akan Putuskan Kehadiran di G20 Indonesia Berdasarkan Situasi

Jubir Kedubes AS di Indonesia, Michael Quinlan meluruskan pernyataan Yellen.

“Keputusan terkait kehadiran di pertemuan-pertemuan mendatang, penentuannya berdasarkan situasi,” ujar Quinlan ketika kumparan hubungi.

Quinlan juga mengatakan, bahwa konflik antara Rusia-Ukraina perlu pembahasan di G20. Ia menegaskan, masalah tersebut bahkan tak boleh terlepas dari agenda G20 di Indonesia.

“Amerika Serikat mendukung Presidensi G20 Indonesia dan mengharapkan tahun kesuksesan G20. Namun, G20 tidak dapat dilaksanakan seperti biasa tanpa membicarakan invasi ilegal Rusia terhadap Ukraina, yang telah mempengaruhi ekonomi global,” tambahnya. (*)

Sumber: Kumparan.com
Editor: Redaksi Akurasi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button