Hukum & KriminalNews

Dua Hari “Ditelan” Sungai Mahakam, Penjual Solar Eceran Ditemukan Tak Bernyawa

Loading

sungai mahakam
Tim SAR saat melakukan evakuasi terhadap jenazah Asriyansyah pagi tadi.(Istimewa)

Akurasi.id, Samarinda– Aliran Sungai Mahakam kembali menelan korban jiwa. Setelah pada bulan-bulan sebelumnya, diketahui ada dua orang anak buah kapal (ABK) yang juga menjadi korbannya, kali ini kejadian naas tersebut menimpa seorang warga Samarinda bernama Asriyansyah (43).

Baca Juga: Suami Ditikam Istri di Big Mall, Begini Alasan dan Kronologis Lengkapnya

Ia dikabarkan menghilang pada Sabtu (21/12/19) sekitar pukul 22.00 Wita lalu di Sungai Mahakam, kawasan Harapan Baru. Informasi diterima, kejadian bermula saat Asriyansyah sedang mengendarai sebuah perahu ketinting bersama seorang rekannya bernama Muhammad Mubin (18).

Saat itu, Asriyansyah bersama Minin hendak menyandarkan perahunya ke sebuah kapal, tetapi dikarenakan cuaca buruk dan arus  deras, menyebabkan kapal ketinting tersenggol ponton dan keduanya tercebur.

Jasa SMK3 dan ISO

Mubin diketahui berhasil menyelamatkan diri, saat melompat ke sungai dan mendapatkan pertolongan dari kru kapal, sementara Asriyansyah bernasib naas dan diduga hanyut terseret arus deras.

Saat pagi hari, tepatnya pada Minggu (22/12/19) sekitar pukul 06.20 Wita tim Search And Rescue (SAR) baru mendapatkan kabar tersebut dan bergegas melakukan penyisiran.

Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian juga mengatakan jika Asriyansyah saat kejadian hendak mengantarkan minyak solar yang biasa dijualnya.

Kejadian tersebut berawal ketika Mubin dihubungi Asriyansyah melalui handphone, mengajak untuk mendatangi salah satu kapal yang sedang tertambat di kawasan Harapan Baru.

Kemudian, Mubin bersama Asriyansyah berangkat menggunakan perahu ketinting, dalam perjalanan mesin perahu mati karena tersangkut sampah, akibatnya perahu tak bisa dikendalikan, karena takut perahu terbalik saksi langsung melompat, sementara korban bertahan dan langsung bersenggolan dengan kapal, hingga korban tercebur dan diduga terseret arus.

Dikabarkan terakhir korban mengenakan baju kaos berwarnaabu-abu  serta celana pendek warna biru. “Ciri-ciri korban, tinggi 170 cm, rambut pendek serta badan gemuk,” ungkap Kapolsek KP Samarinda, AKP Aldi Alfa Faroqi saat dikonfirmasi.

MAHYUNADI

Sementara itu Kepala Unit Siaga SAR Samarinda Dede Hariana menjelaskan, dalam upaya pencarian, tim SAR gabungan mula-mula mencari dari titik awal dan terus melebar sejauh 2 nautical mile atau sekitar 3,7 kilometer.

Tepat memasuki hari kedua sekitar pukul 06.50 Wita Senin (23/12/2019) pagi tadi, setelah dikabarkan menghilang, tubuh Asriyansyah yang sudah membengkak berhasil ditemukan. Jasad pria bertato tersebut ditemukan tersangkut ditumpukan tanaman eceng gondok, tak jauh dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Sungai Kunjang. Dengan posisi terlentang.

Jenazah Asriansyah langsung dievakuasi ke RSUD AW Sjahranie untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Secara resmi, kita akan menutup operasi ini. Unit yang telah bergabung, akan  kami kembalikan ke satuan masing-masing,” tutupnya.

Terpisah, Masliyah (42) adik korban saat ditemui di posko pencarian di Dermaga Sungai Kunjang mengatakan pihaknya tak mendapatkan firasat apapun sebelum hari terakhir Asriyansyah menghilang ditelan Sungai Mahakam.

“Ada yang sedikit beda. Pas dia (Asriyansyah) mau pergi bilang sama istrinya aku ganteng kan,” ucapnya menirukan perkataan terakhir sang kakak.

Lebih lanjut dikatakannya, saat itu Asriyansyah bersama rekannya hendak mengantar minyak dengan menggunakan kapal ketinting.

“Dia rencana mau antar minyak solar, jam 8 itu sudah keluar dan saya mendapatkan kabar jam setengah 10 bilangnya ada insiden, tetapi pas sudah naik batu dikasih tahu, kami syok dengarnya,” terangnya.

Dirinya juga mengatakan, korban berjualan minyak tersebut tidak mengetahui secara pasti sejak kapan, tetapi menurutnya sudah hampir setahun belakangan

“Kerjanya ya serabutan saja, jual minyak kalau ada pesanan saja,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Upi
Editor: Yusuf Arafah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button