Kabar Politik

Pelaksanaan PPDB Sekarang Dinilai Lebih Baik, Komisi IV DPRD Kaltim: Tak Lagi Kaku Seperti Dulu

Loading

Pelaksanaan PPDB Sekarang Dinilai Lebih Baik, Komisi IV DPRD Kaltim: Tak Lagi Kaku Seperti Dulu
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati menuturkan jika pelaksanaan PPDB tahun ini tak lagi kaku seperti sebelumnya. (Istimewa)

Pelaksanaan PPDB Sekarang Dinilai Lebih Baik, Komisi IV DPRD Kaltim: Tak Lagi Kaku Seperti Dulu. Selain itu, sekarang sudah ada jalur prestasi yang jumlahnya 30 persen. Dulu hanya 15 persen. Namun 2 tahun belakangan, sudah dinaikkan.

Akurasi.id, Samarinda – Saat ini dunia pendidikan telah memasuki triwulannya di 2021, yang mana artinya tak lama lagi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) akan segera berlangsung. Beberapa waktu lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengeluarkan Permendikbud nomor 1/2021.

Isinya mengenai tahapan PPDB yang akan berlangsung di seluruh tingkat satuan pendidikan. Mulai TK, SD, SMP, SMA, dan SMK. Menyikapi PPDB yang segera berlangsung, anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati menyampaikan bahwa seluruh tahapan akan digelar secara daring.

“Tempo hari kami sudah rapat dengan kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tentang persiapan PPDB. Kalau untuk zonasi, tetap seperti semula,” ungkap Puji, Kamis (26/3/2021).

Jasa SMK3 dan ISO

Disampaikannya, masing-masing jalur PPDB mempunyai kuota yang berbeda. Untuk zonasi sebanyak 50 persen, afirmasi 15 persen, prestasi 30 persen, dan pindahan 5 persen. Berkaca pada PPDB sebelumnya, sejumlah orang tua siswa sempat melayangkan protes akibat keberatan dengan sistem zonasi. Jalur tersebut dinilai membatasi keinginan siswa yang ingin bersekolah di sekolah terbaik, walaupun jaraknya cukup jauh dengan kediaman mereka.

“Sekarang sudah ada jalur prestasi, jumlahnya 30 persen. Dulu kan hanya 15 persen. 2 tahun belakangan, sudah dinaikkan. Jadi kalau siswa itu pintar dan berprestasi di bidang akademik atau ekstrakurikuler lalu mendaftar di suatu sekolah dengan sertifikatnya, sudah pasti diprioritaskan,” jelas Puji.

Menurut politisi Partai Demokrat ini, aturan PPDB sudah tidaklah begitu kaku. Bahwa yang berprestasi harus memilih sekolah yang dekat dengan rumah. Sehingga jauh lebih mudah. Sejak pandemi berlangsung, PPDB dengan sistem drive thru juga turut terlaksana dengan cukup baik.

Puji mencontohkan beberapa daerah yang jangkauannya jauh. Semisal di Kabupaten Paser bahkan daerah pinggiran Samarinda, yakni di Kecamatan Barambai dan Bantuas.

“Di sana kan blank spot ya. Oleh sebab itu, ada inovasi-inovasi yang dilakukan oleh kepala sekolah. Sehingga PPDB-nya dengan cara drive thru. Active case finding, jadi guru yang mendekati siswa,” tambahnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, bahwa PPDB drive thru lebih diperuntukkan bagi sekolah-sekolah yang berada di lokasi jauh, sulit dijangkau, dan berada di daerah yang disebut blank spot. “Kalau untuk sekolah di daerah kota yang bisa diakses kapan saja dilaksanakan secara daring, karena rata-rata sudah memanfaatkan teknologi,” pungkasnya. (*)

Penulis: Zulkifli
Editor: Dirhanuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button