

Fokus tangani Covid-19, DPRD Kaltim putuskan tunda usulan pembangunan MYC hingga flyover. DPRD Kaltim tidak ingin akibat kebijakan pembangunan itu, kondisi ekonomi masyarakat justru semakin sulit. Karenanya, Pemerintah Kaltim diminta fokus pada penangganan Covid-19.
Akurasi.id, Samarinda – Badai pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia, tidak terkecuali Kaltim, membuat DPRD dan Pemerintah Kaltim harus menyusun sematang mungkin perencanaan pembangunan yang akan dilakukan di 2021 mendatang. Apalagi dengan telah ditetapkan bahwa Indonesia mengalami resesi ekonomi.
Baca juga: Bebaskan 2 Mahasiswa Ditahan Polres Samarinda, 5 Dewan Kaltim Siap Jadi Jaminan Penangguhan
Artinya, setiap kebijakan penganggaran dan pembangunan yang dilakukan harus benar-benar dihutung secara matang dan benar-benar terperinci. Musababnya, badai pandemi Covid-19 yang menekan aktivitas ekonomi saat ini belum dapat dipastikan kapan akan benar-benar berlalu.
Di sisi lain, APBD Kaltim 2020 telah ditetapkan hanya berada diangka Rp9 triliun. Angka tersebut bisa dibilang cukup kecil jika dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya, di mana proyeksi APBD Kaltim selalu berada di atas angka Rp10-12 triliun.
Perihal hal itu, DPRD Kaltim mencoba mengambil sikap bijak dengan seratnya proyek anggaran itu. Para wakil rakyat di Karang Paci –sebutan DPRD Kaltim- punya suara senada untuk menunda usulan pembangunan yang bersifat skala, dalam hal ini tahun jamak atau multi years contract (MYC).
Tidak hanya itu, rencana pembangunan Flyover Jalan Muara Rapak hingga usulan pembangunan tambahan gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AW Sjahranie Samarinda, pun tampaknya diputuskan untuk ditunda dilaksanakan pada APBD Kaltim 2021 mendatang.
Ketua DPRD Kaltim, Makmur HAPK mengatakan, untuk kedua pembangunan tersebut masih belum dibahas. Sebab data atau laporan dari pemerintah provinsi masih belum diterima oleh pihaknya.
“Data dari pemerintah terkait laporan pembangunan flyover dan MYC belum kami terima,” katanya saat dikonfirmasi awak media pada Selasa (10/11/2020).
Ia menerangkan, terkait penganggaran tahun depan harus digodok dengan matang. Jangan sampai dengan anggaran yang terbatas nantinya menghasilkan pembangunan yang tidak memiliki manfaat bagi masyarakat banyak. Untuk itu pemerintah harus benar-benar cermat.
“Kami cermati bukan menunda anggaran. Kami pelajari dulu satu persatu bagaimana kondisi pembangunan ini di tengah pandemi Covid-19 ini,” ucapnya.
Makmur menambahkan, untuk saat ini pihaknya meminta pemerintah memperbaiki sektor ekonomi di tengah imbasnya pandemi Covid-19. “Terpenting saat ini kita fokus ke penangganan Covid-19, dan memperbaiki ekonomi masyarakat,” imbuhnya. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Muhammad Aris