Apresiasi Program Betah, DPRD Bontang Usulkan Lift di Pasar Tamrin


Akurasi.id, Bontang – Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) menjadi pasar tradisional moderen pertama yang ada di Bontang. Demi meningkatkan minat bembeli masyarakat Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang meluncurkan program Belanja Tiap Hari (Betah) pada beberapa waktu lalu.
Hal tersebut menjadi angin segar bagi para pedagang. Iwan misalnya, dia mengaku sejak ada program Betah dari pemerintah, dagangannya belakangan laris terjual.
“Alhamdulillah cukup membantu para pedagang, jadi lebih ramai,” jelas Rusmiati.
Tak hanya pedagang, adanya program Betah, membuat para pengunjung pasar pun ikut terpancing datang. Lantaran kondisi pasar yang ramai.
“Semakin ramai pasar, maka orang-orang pasti banyak datang ke sini,” tandasnya.
Selain itu, Ketua Komisi II DPRD Bontang Rustam mengapresiasi Program Belanja Tiap Hari (Betah) di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) yang diluncurkan pemerintah belum lama ini.
Dia menilai, program tersebut selain untuk menumbuhkan prekonomian para pedagang, juga upaya dari pemerintah untuk menghidupkan Pasar Tamrin yang belakang ini sepi peminat.
“Ini suatu pemikiran brilian untuk memajukan pasar baru kita,” ungkap Rustam saat disambangi usai rapat kerja komisi, Senin (28/9/2020) lalu.
Dia menegaskan, agar masyarakat memanfaatkan fasilitas yang ada. Sebab menurutnya pasar itu dibangun dengan menghabiskan anggaran lebih dari Rp103 miliar. Maka akan sangat disayangkan jika tidak dinikmati masyarakat.
“Jangan lagi belanja di luar pasar. Fasilitas pasar kita lebih bersih,” terangnya.
Selanjutnya ia menyebutkan, ke depan akan menambahkan fasilitas penunjang untuk mempermudah masyarakat dalam berbelanja di pasar.
“Belanja harus ke atas sekaligus olahraga. Nanti kita juga bangunkan lift lah biar lebih mudah belanjanya,” sebut Rustam.
Tak hanya itu, ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk lebih siap menjadi masyakat modern.
“Saya kan sudah sering ingatkan kalau masyarakat kita itu harus jadi masyarakat kota. Pergi belanja harus rapi. Enggak ada lagi yang pergi belanja terus parkir sembarangan. Pergi belanja kotor-kotor,” pungkasnya. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Suci Surya Dewi