Birokrasi

Upaya Menjadi Pusat Informasi, Koleksi Buku di DPK Bontang Sebanyak 111.950 Eksemplar

Loading

Upaya Menjadi Pusat Informasi, Koleksi Buku di DPK Bontang Sebanyak 111.950 Eksemplar
Ruang koleksi buku di perpustakaan daerah DPK Bontang. (Rezki Jaya/Akurasi.id)

Upaya menjadi pusat informasi, koleksi buku di DPK Bontang sebanyak 111.950 eksemplar. Dengan banyaknya jumlah koleksi buku, masyarakat atau pemustaka di Kota Bontang dapat mempelajari beberapa hal yang ingin diketahui dan mencari buku yang diinginkan.

Akurasi.id, Bontang – Dalam upaya menjadi pusat informasi yang ada di Kota Bontang, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) memiliki ratusan ribu koleksi buku yang juga sekaligus sebagai aset di perpustakaan daerah.

Kepala DPK Bontang Retno Febriaryanti melalui Kepala Seksi Pengelolaan dan Pelayanan Perpustakaan DPK Bontang Alifia Rizkiyanti menjelaskan, terdapat ratusan ribu buku di DPK Bontang. Menurut data rekapitulasi bahan perpustakaan KPAD Kota Bontang tahun 2009-2019 terdapat 49 jenis buku, dengan total eksemplar sebanyak 111.950 dan total judul 37.703.

“Dari data tersebut, terbagi menjadi beberapa kategori, yakni karya umum, filsafat dan psikologi, agama, ilmu sosial, bahasa, ilmu murni, ilmu terapan, kesenian dan olahraga, kesusastraan, sejarah dan geografi, fiksi, kanak-kanak, koleksi digital, dan lainnya,” beber Alifia saat ditemui di kantornya, Jalan HM Ardans Nomor 1, Kelurahan Satimpo, Kecamatan Bontang Selatan, Kamis (19/8/2021).

Jasa SMK3 dan ISO

Dia menjelaskan, untuk koleksi buku terbanyak di perpustakaan ini yakni tentang ilmu teknologi dan ilmu terapan. Contohnya seperti ilmu bercocok tanam, pertanian, dan sebagainya.

“Jadi, berbagai macam buku tersebut kami bedakan dan kelaskan sesuai dengan jenisnya. Tentu ini untuk memudahkan pemustaka dalam mencari buku yang ingin dibaca,” ungkapnya.

Tujuan memperbanyak koleksi buku lanjut Alif, yakni mempermudah masyarakat Bontang dalam menggali informasi. Terutama para pemustaka yang ingin mencari referensi, bahan pembelajaran, dan tentu untuk memperbanyak ilmu pengetahuan. Hal ini sesuai dengan misi DPK Bontang, yaitu salah satunya menjadikan Bontang sebagai Smart City melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Sementara, untuk menambah buku, pihaknya masih meminta di pengadaan. Tetapi semenjak pandemi Covid-19 masuk di Bontang 2020 lalu, DPK tidak mengajukan untuk buku cetak, tetapi dalam bentuk digital atau ebook.

“Rencananya kami mau minta pengadaan di anggaran perubahan tahun 2021, itu cara untuk kami menambah koleksi buku di perpustakaan daerah. Selain dari anggaran APBD, kami juga mendapatkan hibah buku dari masyarakat melalui program bakul terasi, jika buku tersebut kami rasa bagus untuk masyarakat luas, maka kami masukkan dalam rak menjadi koleksi buku di perpustakaan,” jelasnya.

Selain itu lanjut Alif, ada juga bantuan dari Bank Indonesia yakni program BI Corner, dari situ juga menambah koleksi buku yang ada di DPK.

“Selama pandemi ini, buku yang banyak diminati di perpustakaan yakni jenis ilmu agama, sosial dan terapan,” sebutnya.

Dengan begitu, dia berharap dengan banyaknya jumlah koleksi buku, masyarakat atau pemustaka di Kota Bontang dapat mempelajari beberapa hal yang ingin diketahui dan mencari buku yang diinginkan.

“Tentu dengan memperbanyak koleksi buku di perpustakaan, semua kalangan masyarakat Bontang bisa mendapatkan dan menikmati pelayanan sesuai dengan apa mereka inginkan,” tutupnya. (*)

Penulis: Rezki Jaya
Editor: Redaksi

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button