
Pandemi Covid-19 belum selesai, wabah baru serang anak-anak di Eropa. Wabah baru serang anak-anak di Eropa ini bahkan mulai masuk ke Asia dan Amerika.
Akurasi.id, Jakarta – Belum usai pandemi Covid-19, WHO telah menemukan adanya penyakit baru. Menemukan Hepatitis akut pada sejumlah anak-anak di Eropa serta Amerika Serikat (AS) dan belum ketahuan asal usulnya.
Dalam laman resmi WHO, per tanggal 21 April sudah ada 169 kasus hepatitis akut yang terdeteksi. Semuanya tersebar di 11 negara Eropa WHO dan Amerika WHO, mengutip Selasa (26/4/2022).
Temuan terbanyak berada di Inggris Raya yakni 114 kasus. Selain itu, ada juga di Spanyol 13 kasus, Israel 12 kasus, AS 0 kasus, Denmark 6 kasus, Irlandia 5 kasus, Belanda 4 kasus, Italia 4 kasus, Norwegia 2 kasus, Prancis 2 kasus, dan 1 kasus di Rumania dan Belgia.
Hepatitis akut itu, menurut WHO, kedapatan pada anak berusia 1 bulan hingga 16 tahun. Ada 17 anak atau sekitar 10% bahkan membutuhkan transplantasi hati.
Selain itu, kasus kematian juga sudah terjadi, sejauh ini sudah ada satu anak meninggal akibat penyakit tersebut.
“Sindrom klinis di antara kasus teridentifikasi adalah hepatitis akut [peradangan hati] dengan peningkatan enzim hati yang nyata,” tulis WHO.
“Banyak kasus melaporkan gejala gastrointestinal, termasuk sakit perut, diare dan muntah sebelum gejala hepatitis akut parah serta peningkatan kadar enzim hati, aspartate transaminase [AST] atau alanine aminotrasaminase [ALT] lebih besar dari 500 IU/L, dan penyakit kuning”.
Namun menurut WHO virus umum penyebab penyakit ini belum terdeteksi dalam temuan kasus. Selain itu, belum ketahuan penyebab hepatitis akut karena perjalanan internasional atau yang berhubungan ke negara lain.
WHO juga menyatakan tengah melakukan investigasi lebih lanjut, terkait temuan tersebut di negara-negara yang telah mengidentifikasi kasus, termasuk juga mencatat riwayat klinis dan juga paparan yang lebih detail, pengujian toksilogi dan melakukan tes virologi atau mikrobiologi tambahan.
“Negara-negara yang terkena dampak telah memulai peningkatan kegiatan pengawasan,” kata WHO.
Setelah Eropa Wabah Ini Mulai Menyebar ke Asia
Sebuah penyakit misterius yang menyerang hati dan sudah menginfeksi anak-anak di belasan negara di seluruh dunia telah mencapai Asia dan Amerika. Kasus baru kali ini muncul di Jepang dan Kanada.
Kasus hepatitis akut atau peradangan hati yang tidak terdeteksi asalnya ini muncul di Jepang pada 21 April lalu. Penyakit ini terdeteksi pada seorang anak yang setelah tes negatif untuk adenovirus dan Covid-19.
Kementerian kesehatan Jepang mengatakan, pasien tersebut belum menjalani transplantasi hati, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, sebagaimana mengutip dari The Guardian, Rabu (27/4/2022).
Sementara itu, Badan Kesehatan Masyarakat Kanada juga mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki laporan hepatitis akut parah yang tidak terdeteksi asalnya pada anak-anak tersebut. Namun, mereka tidak mengungkapkan jumlah kasus atau lokasinya.
Sejauh ini, tercatat 190 kasus misteri hepatitis akut pada anak di seluruh dunia, dengan 140 di antaranya di Eropa, sebagian besar di Inggris (110 kasus). Kasus lebih lanjut telah ditemukan di Israel dan di Amerika Serikat (AS). Tujuh belas anak menjadi sangat sakit sehingga mereka membutuhkan transplantasi hati.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan, pekan lalu bahwa kasus AS pertama teridentifikasi pada Oktober di Alabama. Kasus Inggris pertama tercatat pada Januari.
WHO Catat 1 Kematian Terkait Wabah Ini
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan setidaknya satu kematian telah dilaporkan sehubungan dengan wabah tersebut, tanpa mengatakan lokasi negaranya. Badan kesehatan PBB mengatakan kasus terjadi pada anak-anak berusia antara 1 bulan hingga 16 tahun.
Hepatitis biasanya disebabkan oleh salah satu dari beberapa virus hepatitis menular, tetapi ini belum ditemukan pada anak-anak yang terkena. Penyakit kuning, diare, dan sakit perut adalah beberapa gejala yang dilaporkan.
Satu teori yang sedang diselidiki oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris adalah bahwa kurangnya paparan adenovirus umum, yang biasanya menyebabkan sakit perut dan pilek, selama pandemi Covid-19 telah menyebabkan penyakit yang lebih parah di antara anak-anak. Dari 53 kasus yang diuji di Inggris, 40 kasus atau sekitar 75% menunjukkan tanda-tanda infeksi adenovirus.
Pejabat Inggris mengatakan tidak ada hubungan antara kasus dan vaksin Covid-19, karena tidak ada anak yang terkena hepatitis yang menerima suntikan vaksin. (*)
Sumber: CNBCIndonesia.com
Editor: Redaksi Akurasi.id