Terapkan E-Medical Record, Mudahkan Pelayanan di RSUD Taman Husada Bontang


Akurasi.id, Bontang – Demi mempermudah pelayanan bagi pasien, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang menerapkan Electronic Medical Record atau E-Medical Record.
Baca juga :Begini Proses Pengelolaan Limbah Medis di RSUD Taman Husada
E-Medical Record merupakan kumpulan sistematis informasi kesehatan pasien berbasis elektronik yang terhubung dan terintegrasi dengan sistem informasi dalam jejaring rumah sakit. Sehingga kini rumah sakit pelat merah ini bisa mengurangi penggunaan kertas untuk rekam medis pasien.
Biasanya berkas rekam medis pasien berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien berupa lembaran kertas.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Taman Husada Bontang Toe Toek Pribadi Ekowati mengatakan bersamaan dengan dicanangkan kawasan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), pihaknya berharap penerapan EMR mempermudah pelayanan masyarakat. Dengan menerapkan E-Medical Record maka pelayanan rumah sakit lebih efisien serta hemat biaya dan waktu.
“Biasanya rekam medis memakai kertas bertumpuk-tumpuk, jika mencari berkasnya lagi susah. Sekarang kita sudah mulai pakai E-Medical Record, tinggal klik namanya, langsung muncul rekam medisnya di komputer,” kata Toe Toek kepada Akurasi.id belum lama ini.
Kepada media ini Toe Toek mengaku E-Medical Record sudah diterapkan sejak 2020 ini. Adanya EMR pasien lebih mudah dilayani. Misalnya, kata dia, saat pendaftaran masyarakat tidak perlu mengeluarkan banyak biaya. Apalagi jika menggunakan kartu BPJS, biaya administrasi biasanya langsung terpotong.
“Apalgi yang pakai BPJS biasanya terpotong dari sana jadi enggak terasa. Jadi EMR bisa menghemat biaya,” kata dia.
Banyak manfaat yang dirasakan pihak rumah sakit ini sejak menerapkan E-Medical Record. Kata Toe Toek, dokter tidak perlu lagi mencatat rekam medis secara manual. Bahkan RSUD bisa memangkas biaya untuk membeli kertas. Di rumah sakit misalnya, lanjutnya, dalam setahun pengadaan berkas rekam medis bisa membutuhkan dana miliaran rupiah.
“Kalo misalnya semua tidak menggunakan kertas, maka berapa keuntungan kita tidak membeli itu. Maka pelayanan bisa lebih baik lagi karena lebih memudahkan pasien,” pungkasnya. (*)
Penulis/Editor: Suci Surya Dewi