Samarinda Pertama Punya GeNose 19, Andi Harun-Rusmadi Awali Uji Coba, Disebarkan di 7 Layanan Kesehatan


Samarinda Pertama Punya GeNose 19, Andi Harun-Rusmadi Awali Uji Coba, Disebarkan di 7 Layanan Kesehatan. Di antara layanan kesehatan yang punya GeNose 19 di Samarinda yakni RSUD IA Moes, Pusksesmas Sungai Siring dan Palaran. Termasuk Lempake dan Segiri.
Akurasi.id, Samarinda – Alat pendeteksi Covid-19 yang bekerja melalui hembusan nafas telah tersedia di Samarinda. Sebelum disebarkan, alat ini pun telah diuji coba langsung oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda, Andi Harun dan Rusmadi.
Kedua nakhoda Kota Tepian -sebutan Samarinda- itu, bekersempat menjadi orang pertama yang menguji alat bantuan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut. Uji coba itu dilakukan di Balai Kota Samarinda pada Selasa (16/3/2021).
Dalam uji coba, tak butuh waktu lama untuk mengetahui hasil dari screening tersebut, hanya dalam hitungan menit hasilnya sudah diketahui. Kedua pemimpin Kota Samarinda itu dinyatakan negatif Covid-19.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, Ismed Kusasih menjelaskan, terdapat 7 GeNose yang dibeli menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT) Pemkot Samarinda. Rencananya, GeNose akan ditempatkan terutama di RSUD IA Moeis dan di 4 puskesmas yang diperluas fungsinya untuk pelayanan tracking Covid-19. 4 puskesmas tersebut adalah Puskesmas Sungai Siring, Lempake, Palaranan, dan Segiri.
“Ketujuh alat ini kita memang peruntukan kepada layanan kesehatan publik, seperti rumah sakit dan puskesmas,” jelas Ismed saat ditemui awak media, Selasa (16/3/2021).
Ismed menyebutkan, sesuai instruksi wali kota, penggunaan alat GeNose 19 untuk kebutuhan tracking di masyarakat dan akan akan digratiskan. “Kecuali kebutuhannya untuk keperluan pergi keluar daerah, itu tetap bayar. Dan besarannya akan diatur dalam perwali, tunggu saja,” tuturnya.
Direktur Utama RSUD IA Moeis Samarinda, Syarifah Rahimah menyatakan, bahwa sensitivitas GeNose sangatlah tinggi. Sebab itu dirinya masih menentukan tempat yang akan dijadikan ruang skrining GeNose nantinya.
“Karena sebenarnya harus ruang terbuka. Tidak boleh dekat dengan bahan yang ada alkohol, parfum, karena akan menggangu skrining,” ujarnya Syarifah.
Lebih lanjut, Syarifah menganjurkan kepada masyarakat yang ingin menggunakan alat GoNose 19 ini, agar setengah jam sebelum pemeriksaan sebaiknya tidak ada makan dan minum. Biar hasil skrining menjadi lebih akurat lagi.
“Tapi kalau sudah terlanjur sikat gigi sebelum periksa, maka dianjurkan untuk kumur-kumur, karena mengandung mint tinggi juga dapat mengganggu hasil tes. Termasuk, misalnya makanan yang mengandung aroma pekat, jengkol, pete, dan lain-lain. Nanti dibilang positif gara-gara jengkol,” tuturnya sembari melepas canda. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin