HeadlineTrending

Gegara Zoom Meeting ‘Lemot,’ Kapolres Nunukan Pukuli Anak Buah

Loading

Gegara Zoom Meeting 'Lemot,' Kapolres Nunukan Pukuli Anak Buah
Ilustrasi kekerasan. (iStock/Andranik Hakobyan)

Akurasi.id — Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar diduga pukuli anak buah lantaran kesal terhadap kinerja anggotanya. Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmat mengatakan dugaan sementara Kapolres Nunukan memukuli anggotanya karena kesal tidak menjalankan tugas dengan baik.

“Saudara SL bertugas di TIK Polres Nunukan tidak melaksanakan tugas dengan baik,” jelasnya kepada wartawan, Senin (25/10). Budi mengatakan, peristiwa bermula ketika Kapolres tengah mengikuti acara puncak Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) melalui video conference dengan Mabes Polri dan Polda Kaltara.

Akan tetapi, di tengah-tengah acara dikabarkan terdapat gangguan teknis yang membuat Kapolres memanggil korban. Hanya saja yang bersangkutan tidak kunjung memberikan jawaban atau menemui Kapolres. Hal tersebut yang kemudian diduga mengakibatkan Kapolres kesal dan tak terima terhadap Brigadir SL yang berujung pada tindakan penganiayaan. Kapolres pukuli anak buah nya.

“Saat gangguan jaringan zoom meeting (Brigadir SL) tidak ada. Ditelepon tidak diangkat. Jadi Kapolres kesal,” ujarnya. Sebelumnya, AKBP Syaiful Anwar diduga menganiaya anak buahnya dan terekam dalam sebuah rekaman CCTV di Polres Nunukan. Video pemukulan itu berdurasi sekitar 43 detik dan terlihat diambil pada Kamis, 21 Oktober lalu.

Jasa SMK3 dan ISO

Dalam video yang diterima CNNIndonesia.com, terlihat bintara yang menjadi korban itu sedang menggeser meja yang berada di tengah ruangan yang diduga terkait kegiatan bakti sosial angkatan. Selang beberapa waktu kemudian, ada seorang perwira polisi yang menendang bagian perut korban beberapa kali hingga tersungkur.

Bintara itu kemudian terlihat seperti menahan kesakitan di bagian perutnya hingga terjatuh. Kemudian, Kapolres itu kembali menendang korban sekali lagi. Aksi pemukulan itu menarik perhatian sejumlah anggota polisi yang ada di ruangan tersebut. Hingga akhirnya seorang wanita yang mengenakan pakaian serba pink menenangkan Kapolres.

Kapolres Nunukan Coba Mutasi Anak Buah yang Dianiaya

Kapolres Nunukan, AKBP SA dilaporkan langsung menerbitkan telegram untuk memindahkan anggota bintara yang diduga menjadi korban penganiayaan di acara bakti sosial (Baksos) angkatan.

“Kapolres mengeluarkan mutasi anggota tersebut dari Polres ke Polsek,” kata Kabid Propam Polda Kalimantan Utara Kombes Deary Stone saat dikonfirmasi, Senin (25/10). Deary menyebut mutasi dilakukan usai peristiwa penganiayaan anggota terjadi. Namun, saat ini telegram mutasi tersebut telah dibatalkan.

“TR mutasi yang dikeluarkan Kapolres dibatalkan,” ujarnya. Dari informasi yang dihimpun, telegram itu diteken oleh Kapolres Nunukan pada 25 Oktober 2021 dengan nomor ST/30/X/2021. Terdapat empat bintara yang dimutasi.

Mereka ialah korban bernama Brigadir SR dari Banit Unit TIK Polres Nunukan menjadi Banit Unit Samapta di Polsek Krayan Selatan. Posisi SR ditempati oleh Brigadir S. Kemudian, Brigadir AMA yang dimutasi sebagai Banit Dalmas Sat Samapta Polres Nunukan. Posisi AMA yang juga sebagai Banit TIK Polres Nunukan digantikan oleh Brigadir NRP. (*)

Editor: Redaksi Akurasi.id
Sumber: CNNIndonesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button