Pariwisata Bontang Dibidik Bapenda untuk Hadapi Resesi Ekonomi Mendatang


Akurasi.id, Bontang – Tak bisa dipungkiri, bidang ekonomi memiliki peran yang cukup signifikan terhadap pengembangan dan kemajuan suatu negara maupun kota. Akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, akan ada kemungkinan terjadi resesi ekonomi di tahun 2021 mendatang.
Mengatasi hal tersebut, pengembangan pariwisata menjadi potensi pengembangan ekonomi di Kota Taman -sebutan Bontang- dalam hal ini, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bontang harus menyiapkan strategi untuk menghadapi resesi ekonomi tersebut.
Tidak lama ini, Kepala Bapenda Bontang Sigit Alfian menjelaskan, langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk menghadapi resesi ke depan. Yakni untuk memperbanyak mitra kerja, pengembangan potensi pariwisata, dan pemberdayaan pelaku usaha lokal.
“Untuk menghadapi resesi yang diperkirakan tahun 2021 mendatang, kami (Bapenda, Red.) sudah mempersiapkan berbagai strategi. Diantaranya pariwisata yang akan menjadi program unggulan ke depan,” ucap Sigit Alfian saat ditemui awak media di kantornya, jalan MH Thamrin, Kelurahan Bontang Baru, Bontang Utara, Selasa (6/10/2020) lalu.
Salah satu destinasi wisata yang menjadi peluang di Kota Bontang, salah satunya pada Islamic Center yang sementara dikerjakan di Kelurahan Lok Tuan. Lokasi tersebut nantinya akan berpotensi dalam mengembangkan beberapa sektor, termasuk sektor kuliner dan produk UMKM.
Untuk mewujudkan hal tersebut, koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Bontang perlu dilakukan. Kedepan OPD akan didorong untuk melakukan kegiatan dengan skala nasional maupun provinsi. Hal ini berpotensi untuk menarik perhatian wisatawan.
Pengembangan potensi pariwisata merupakan program yang lain diunggulkan untuk persiapan menghadapi resesi ekonomi. Hal tersebut dikarenakan pariwisata dapat meningkatkan berbagai sektor ekonomi, seperti hotel, kuliner, serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Bontang.
“OPD akan kami dorong untuk melakukan kegiatan yang menarik wisatawan, baik skala nasional maupun provinsi,” pungkasnya. (*)
Penulis: Rezki Jaya
Editor: Suci Surya Dewi