Birokrasi

Manfaatkan Lubang Bekas Tambang Hadapi Krisis Air, Ketua Komisi III Jelaskan Manfaatnya

Loading

Manfaatkan Lubang Bekas Tambang Hadapi Krisis Air, Ketua Komisi III Jelaskan Manfaatnya
Manfaatkan lubang bekas tambang menjadi solusi Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina dalam hadapi krisis air di Bontang. (Muhammad Budi Kurniawan/Akurasi.id)

Manfaatkan lubang bekas tambang hadapi krisis air, Ketua Komisi III Jelaskan Manfaatnya, Demi meningkatkan sumber air baku Kota Bontang yang kian hari mulai menipis.

Akurasi.id, Bontang – Demi meningkatkan sumber air baku Kota Bontang yang kian hari mulai menipis, Komisi III DPRD Bontang terus berupaya mendorong pemanfaatkan lubang bekas tambang (void) menjadi bahan air baku yang saat ini dikelola PT Indominco Mandiri (IMM).

Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina mengatakan, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak terkait guna membahas percepatan pemanfaatan void tersebut.

“Pemanfaatan void tersebut dapat menjadi jawaban untuk masyarakat Kota Taman dalam menghadapi krisis air. Pasalnya berdasarkan hasil analisa Dinas Lingkungan Hidup (DLH), persediaan cadangan air bawah tanah Kota Bontang kian hari kian menipis,” ucap Amir saat ditemui di ruangannya, belum lama ini.

Jasa SMK3 dan ISO

Dia menerangkan rencana tersebut masih akan dikaji oleh Komisi III DPRD Bontang. Namun, ia menegaskan bahwa kandungan air void milik PT IMM sangat layak untuk dikonsumsi. Sebab sebelumnya kandungan air tersebut sudah pernah dilakukan pengujian.

“Belum lama ini kita juga telah lakukan kunjungan langsung melihat kondisi void tersebut, dan hasil lab milik PT IMM mengatakan sangat layak untuk dikonsumsi,” ujarnya.

Selain itu, Amir menambahkan bahwa Perumda Air Minum Tirta Taman Bontang pun telah mengambil sampel air void tersebut. Kemudian ditemukan hasil dari kandungan air dalam void milik PT IMM aman dan layak dikonsumsi masyarakat.

“Dari hasil kajian dari PDAM jelas menyatakan bahwa kandungan air void milik PT IMM layak konsumsi,” ujarnya.

Politisi Partai Gerindra itu juga mengatakan pada 2021 rencananya akan menganggarkan pengelolaan void tersebut. Karena ia menilai persediaan air merupakan kebutuhan pokok yang memang harus diprioritaskan.

“Kami masih menampung hasil kajian-kajian yang masuk, nantinya jika semua sudah cukup akan segera kami sajikan ke publik mengenai bagaimana kandungan air tersebut,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Suci Surya Dewi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button