Lurah Perintis Medan Timur Didorong ke Parit Saat Tertibkan Polisi Tidur Ilegal, Pelaku Diamankan Polisi
Pelaku Diamankan, Kasus Masih Dalam Pemeriksaan Polisi

MEDAN, Akurasi.id – Aksi tak terduga menimpa Muhammad Fadli, Lurah Perintis, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan. Ia menjadi korban pendorongan oleh seorang warga berinisial A hingga terjatuh ke parit saat menertibkan polisi tidur ilegal di Jalan Madukoro, Lingkungan I, Kelurahan Perintis, Senin (13/10/2025) pagi.
Peristiwa bermula ketika Fadli bersama tim kelurahan menertibkan polisi tidur buatan warga yang dinilai membahayakan pengguna jalan. Polisi tidur tersebut dibuat dari ban motor bekas yang dipaku ke aspal serta ditumpuk tanah dan meja bongkaran.
“Saya dapat laporan dari kepala lingkungan bahwa ada polisi tidur yang dibuat sembarangan. Paku-pakunya menonjol dan membahayakan warga,” kata Fadli di Kantor Lurah Perintis, Senin (13/10).
Saat proses penertiban berlangsung, warga berinisial A yang membuat polisi tidur itu tak terima. Ia sempat marah dan akhirnya mendorong Fadli hingga tercebur ke parit. Akibat kejadian itu, Fadli mengalami luka di tangan dan siku yang bengkak.
“Saya didorong dan masuk ke parit. Tangan saya luka dan bengkak. Saya sudah visum di Rumah Sakit Bhayangkara,” ujarnya.
Menurut Fadli, pelaku beralasan bahwa polisi tidur itu dibuat untuk memperlambat kendaraan yang sering menabrak hewan ternaknya. “Katanya supaya kendaraan pelan karena ayam dan merpati miliknya sering mati tertabrak,” tambahnya.
Setelah kejadian, Fadli sempat mencoba menyelesaikan masalah secara mediasi, namun pelaku tidak mengakui perbuatannya dan bahkan memaki dengan kata-kata kasar. Karena tidak ada titik temu, Fadli akhirnya membuat laporan resmi ke Polsek Medan Timur.
Kepala Unit Reskrim Polsek Medan Timur, Iptu Khairul Fahri Lubis, membenarkan bahwa pelaku telah diamankan. “Pelaku sudah diamankan, saat ini masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Statusnya masih terlapor, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka,” kata Fahri, Selasa (14/10/2025).
Fadli kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Royal Prima akibat luka dan pembengkakan yang dialaminya. Ia menegaskan bahwa tindakan yang dilakukannya semata-mata untuk menjaga ketertiban lingkungan.
“Ini bukan soal pribadi, tapi soal tugas kewilayahan. Kami hanya ingin jalan kembali aman dan nyaman bagi warga,” tegasnya.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy