Ini 5 Alasan Mengapa Mahyunadi-Kinsu Layak Jadi Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur


Ada 5 alasan Mahyunadi-Kinsu dinilai layak menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur. Dari 5 alasan Mahyunadi-Kinsu itu, satu di antaranya, karena Mahyunadi merupakan politisi yang kaya akan pengalaman.
Akurasi.id, Sangatta – Pada perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tahun ini, Mahyunadi-Lulu Kinsu memutuskan untuk ikut terjun. Keduanya bahkan telah mendeklarasikan diri sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati Kutim dari Mei 2020 lalu.
Baca juga: Besok Setelah Salat Jumat, Mahyunadi-Kinsu Mendaftar Jadi Calon Bupati dan Wakil Bupati ke KPU
Ada alasan sehingga keduanya memutuskan untuk terlibat dalam ajang pesta demokrasi masyarakat Kutim di Pilkada Serentak 2020 ini. Satu di antaranya, karena dorongan masyarakat yang begitu kuat agar keduanya menjadi tokoh yang bisa memimpin pembangunan Kutim.
Perihal hal itu, ada sejumlah alasan kuat mengapa Mahyunadi-Kinsu layak menjadi bupati dan wakil bupati Kutim. Berikut Akurasi.id mencoba mengulasnya.
Mahyunadi Politisi Kaya Akan Pengalaman
Sebagai calon bupati Kutim, Mahyunadi adalah politisi yang kaya pengalaman. Karir politiknya berawali dengan menjadi anggota DPRD Kutim pada 2004 silam. Kala itu, dia langsung dipercayakan sebagai ketua fraksi Partai Golkar DPRD Kutim.
Tidak sampai di situ, berkat kerja keras dan keuletannya serta kemampuannya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, dia sukses menjabat sebagai anggota legislatif dalam 3 periode berturut dari 2004 hingga 2019. Artinya, Mahyunadi mendapatkan kepercayaan masyarakat sebagai wakil rakyat selama 15 tahun lamanya.
Punya Pengalaman Jadi Wakil Ketua hingga Ketua DPRD Kutim
Karir politik Mahyunadi terbilang cukup cemerlang. Pada pemilihan legislatif (pileg) 2009-2014, dia terpilih dan mendapatkan amanah sebagai ketua DPRD Kutim. Kemudian pada pileg 2014-2019, dia menjabat sebagai ketua DPRD Kutim.
Dari sisi kepemimpinan, pria yang karib dengan nama Yunat ini, sudah terbilang mumpuni. Artinya, mulai dari persoalan pemerintahan hingga legislatif, telah banyak dia ketahui. Sehingga pada saat menjadi bupati, Mahyunadi sudah tahu apa yang akan dia lakukan.
Amanah Masyarakat Berlanjut dengan Menjadi DPRD Kaltim
Bicara kemampuan, rasanya Mahyunadi sudah sangat kaya pengalaman. Sejak usia muda, pria kelahiran Balikpapan, 27 November 1972 itu, telah malang melintang di berbagai organisasi kepemudaan. Di politik, dia dua periode berturut-turut jadi ketua DPD II Partai Golkar Kutim. Hal itu juga yang ikut mengantarkannya banyak dipercaya masyarakat.
Terbukti ketika Mahyunadi memutuskan maju sebagai anggota DPRD Kaltim pada 2019, dia langsung mendapatkan kepercayaan masyarakat dengan mendapatkan suara sebanyak 22 ribu. Suara itu menjadi terbanyak kedua di Daerah Pemilihan (Dapil) Bontang, Kutim, dan Berau setelah mantan Bupati Berau Makmur HAPK.
Lulu Kinsu, Tokoh Muda dan Pebisnis Sukses
Sebagai calon bupati, Mahyunadi berdampingan dengan sosok yang cukup tepat. Dia adalah Lulu Kinsu, seorang tokoh muda Kutim yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha sukses di Kaltim. Namanya bahkan telah cukup populer di kanca bisnis perminyakan nasional.
Dengan modalnya sebagai seorang pengusaha, Lulu Kinsu dapat membantu dalam penataan dan pengelolaan anggaran daerah, sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga pembangunan dapat tumbuh lebih kencang.
Lulu Kinsu Bisa Jadi Magnet Menarik Investasi ke Kutim
Lewat jaringan bisnis yang dia miliki, Lulu Kinsu bisa menjadi magnet untuk menarik para investor agar dapat berinvestasi di Kabupaten Kutim. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Kutim dapat mendorong dengan cepat.
Ketika banyak investor mau menanamkan modalnya di Kutim, salah satunya untuk mempercepat pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Maloi Batu Trans Kalimantan (KEK MBTK) di Sangkulirang, maka akan membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi ribuan masyarakat Kutim.
Itulah 5 alasan mengapa Mahyunadi-Lulu Kinsu layak menjadi bupati dan wakil bupati pada Pilkada Kutim pada 9 Desember 2020 mendatang. (*)
Penulis: Redaksi Akurasi.id
Editor: Dirhanuddin