Agus Haris: Saya Tidak Setuju dengan UU Omnibus Law

![]()


Akurasi.id, Bontang – Ratusan mahasiswa melakukan demonstrasi di Gedung DPRD Bontang, Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan, Kamis (8/10/20). Mereka menuntut penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law.
Baca juga: Progres Pasar Taman Citra Mas Loktuan 90 Persen Sudah Telan Biaya Rp40 M
DPR RI mengesahkan Omnibus Law RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang resmi pada Senin (5/10/20) lalu. Hal ini yang membuat masyarakat demonstrasi menolak UU tersebut, termasuk di Bontang.
Disela-sela demonstrasi, Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris pun memberikan tanggapannya. Agus menegaskan bahwasanya awal mula UU Omnibus Law ini disahkan, pihak DPRD Bontang tidak mengetahui hal tesebut.
“Setelah disahkan UU tersebut kami belum dapat, jangankan draf dari hasil undang-undang tersebut, pembahasannya pun kami belum tahu. Saya sendiri pun sempat kaget setelah ini disahkan,” jelas Agus dihadapan media.
Agus juga menjelaskan tahapan proses tersebut diatur didalam tata tertib DPR RI dan DPRD, itu sudah menjadi ketentuan undang-undang mengenai mekanisme apabila mengambil keputusan.
Wakil DPRD Bontang itupun menyatakan bahwa sebelum undang-undang tersebut ditolak oleh masyarakat, Agus pun tidak setuju dengan UU Omnibus Law tersebut.
“Jauh sebelumnya, saya tidak setuju dengan UU Omnibus Law ini sebelum ada penolakan dari buruh, mahasiswa, dan masyarakat,” bebernya.
Agus mengkhawatirkan aksi yang dilakukan massa di tengah wabah Covid-19 ini berpotensi adanya klaster baru. Karena massa yang banyak dan tidak melakukan protokol kesehatan .
“Saya sangat memahami kondisi saat ini karena adanya pandemi Covid-19, tadi sudah saya sampaikan untuk meminta perwakilan saja dari tiap mahasiswa atau organisasi tetapi mereka tidak mau menerima itu, jadi untuk risiko kita tanggung bersama-sama,” jelasnya.
Alasan Agus juga memperbolehkan massa masuk ke Gedung DPRD Bontang karena khawatir adanya kerusuhan yang lebih besar. Apalagi jika nantinya akan menyebabkan massa terluka.
“Saya hanya tidak ingin ada yang terluka dalam aksi ini, makanya saya mempersilahkan masuk, karena saya lebih mementingkan keselamatan,” pungkasnya. (*)
Penulis: Rezki Jaya
Editor: Suci Surya Dewi









