Trending

Foto Penyebab Kemacetan, Wartawan di Samarinda Malah Diancam Dipukul oleh Penjual Durian

Loading

Foto Penyebab Kemacetan, Wartawan di Samarinda Malah Diancam Dipukul oleh Penjual Durian
Seorang wartawan media cetak di Samarinda mendapatkan intimidasi dari pedagang durian saat meliput. (Dok AJI Samarinda)

Foto Penyebab Kemacetan, Wartawan di Samarinda Malah Diancam Dipukul oleh Penjual Durian. Kepada wartawan, oknum penjual durian mengaku sudah mendapatkan izin dari pihak keamanan. Sementara Satpol PP Samarinda menegaskan tidak ada izin atas hal itu.

Akurasi.id, Samarinda – Salah seorang wartawan dari media Kaltim Post diduga mendapatkan perilakuan intimidasi dari seorang pedagang buah durian saat meliput kemacetan yang terjadi di Jalan RE Martadinata, Samarinda, Kaltim pada Minggu sore (16/5/2021).

Dari video yang beredar, wartawan yang diketahui bernama Rama Siotang mendapatkan intimidasi dari pedagang yang tak diketahui indentitasnya dengan mengacukan sebuah batang pohon ke arah Rama.

“Saya ke sana bermaksud meliput lalu lintas di sekitar Jalan RE Martadinata, namun saat saya melihat penyebab kemacetan akibat penjual durian, lalu saya berusaha mengambil gambar,” ucap Rama saat ditemui di lokasi kejadian.

Jasa SMK3 dan ISO

Merasa menjalankan tugas, Rama pun menghampiri pria yang mengacungkannya batang pohon, dan menjelaskan tujuannya datang ke lokasi tersebut. “Saya diancam, katanya kepala saya dipecahkan (kalau mengambil foto),” ucap Rama kepada Akurasi.id.

Selain itu, dari video yang beredar, pedagang itu juga mengatakan bahwa dirinya telah mendapatkan izin berjualan di pinggir jalan. Di mana, diketahui kalau wilayah itu terdapat rambu-rambu larangan berhenti.

“Dia juga sempat ngomong jualan di sana dapat izin dari pihak keamanan, tapi enggak tahu siapa yang dimaksud,” tutupnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Trantibum Satpol PP Samarinda, Ismail mengatakan pihaknya tak pernah mengeluarkan izin berdagang di median Jalan RE Martadinata, Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu.

“Oh enggak ada (izin), makanya itu kami memang sudah berencana akan melakukan penertiban,” ucap Ismail saat dikonfirmasi Minggu (16/5/2021) sore tadi.

Kepada awak media, Ismail tak mengelak jika para pedagang buah musiman yang memanfaatkan median jalan telah terjadi sebelum pelaksanaan Hari Raya Idulfitri 1422 Hijriah atau pada Kamis (13/5/2021).

“Iya, makanya ini kami rencanakan (untuk menertibkannya). Karena saat ini posisinya anggota lagi terbagi juga di posko-posko penyekatan,” imbuhnya.

Setelah selesai melaksanakan operasi penyekatan yang akan berakhir pada Senin (17/5/2021) besok, lanjut Ismail, para anggota Satpol PP akan difungsikan kembali kepada tugas pokoknya.

“Kalau sekarang ini kendalanya, anggota sedang melakukan penjagaan di posko-posko selama 24 jam penuh. Yang jelas itu sudah masuk dalam radar kami. Sekarang ini, saya bahkan melakukan monitoring di jalan-jalan,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button