Songsong IKN, Isran-Hadi Diminta Komitmen Hadirkan Kaltim Berdaulat, Benahi SDM hingga Pemerataan Pembangunan


Songsong IKN, Isran-Hadi Diminta Komitmen Hadirkan Kaltim Berdaulat, Benahi SDM hingga Pemerataan Pembangunan. Dari sekarang, DPRD Kaltim mengharapkan pemprov benar-benar berbenah agar masyarakat Kaltim tidak tertinggal dan kalah daya saing nantinya.
Akurasi.id, Samarinda – Menyongsong pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kaltim, tak semestinya hanya sekadar euforia semata. Migrasi jutaan penduduk baru tentunya harus dipersiapkan. Sebab daya saing akan menjadi penentu bagi masyarakat lokal di tengah pembangunan megaproyek IKN.
Menanggapi perihal itu, anggota Komisi II DPRD Kaltim Sutomo Jabir menilai, jika provinsi yang dikenal dengan sebutan Benua Etam ini, terutama di bawah kepemimpinan Isran Noor-Hadi Mulyadi masih jauh dari kata berdaulat sebagaimana yang banyak digaungkan keduanya sejak memenangi Pilgub Kaltim 2018 lalu.
“Artinya, dengan potensi yang kita miliki dengan selogan Kaltim Berdaulat, mestinya Kaltim tidak begini. Bukan kita menyalahkan, tapi pemerintah lah yang seharusnya bertanggung jawab akan hal itu,” tegas Sutomo ditemui belum lama ini.
Persiapan menyambut pembangunan IKN ini menurut Sutomo harus dilakukan secara serius. Jika tidak, maka masyarakat akan semakin terpuruk tergerus daya saing yang tak berimbang dari jutaan transmigran.
“Oke, IKN mau turun. Tetapi masyarakat di bawah siap enggak bersaing nantinya. Jangan sampai nanti kita di sini tergusur lebih masuk ke daerah pedalaman karena kalah daya saing. Jangan jadi penonton. Yang mana nantinya orang daerah luar yang akan menikmati. Ini harusnya menjadi cerminan perbaikan, karena jika menggunakan data kinerja Isran-Hadi saat ini belum ada apa-apanya,” tegas politikus Fraksi PKB ini.
Bukan tanpa alasan, Sutomo bahkan mengungkapkan hasil data yang ia rangkum sebagai perbandingan jauhnya fasilitas penopang peningkatan daya saing masyarakat lokal. Seperti konektivitas infrastruktur antar wilayah di 10 kabupaten/kota se-Kaltim. Sebab baiknya sebuah infrastruktur maka akan memudahkan seluruh hal pendistribusian baik di sisi ekonomi, peningkatan SDM, dan hal positif lainnya.
“Jalan provinsi itu yang ada sekitar 895 kilometer. Terbagi menjadi empat kategori. Yang pertama baik, sedang, rusak dan rusak parah. Di antara 895 kilometer itu, tidak sampai 100 kilometer masuk dalam kategori baik. Kemudian kategori sedang itu ada sekitar 450 kilometer. Sisanya itu rusak dan rusak parah. Artinya jika berbicara masalah infrastruktur jalan, di sini kita bisa menilai, lalu apa yang dibanggakan,” keluhnya.
Dia mengingatkan, bahwa Pemprov Kaltim mempunyai tanggung jawab besar dalam menyambut pembangunan IKN. Dua di antara yang harus disiapkan segera yakni, mendorong semaksimal mungkin peningkatan mutu SDM. Kedua, menyiapkan perencanaan yang matang bagi peningkatan pemerataan pembangunan infrastruktur jalan.
“Kedua hal itu harus segera disiapkan dengan baik, jika tidak ingin masyarakat Kaltim menjadi penonton di rumah mereka sendiri. Artinya, IKN ini menjadi kabar baik bagi kita semua. Cuman, jika tidak dipersiapkan secara matang dari sisi masyarakat, tentu akan lahir ketimpangan SDM maupun pembangunan,” sarannya. (*)
Penulis: Zulkifli
Editor: Dirhanuddin