Pria di Samarinda Ulu Ditemukan Tewas dengan Tangan Terikat, Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian


Akurasi.id, Samarinda – Penemuan mayat seorang laki-laki bernama Hendrik Setia Budi berusia 56 tahun di Jalan Pahlawan, Gang 3, RT 30, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Samarinda Ulu, membuat geger warga setempat, Kamis (16/4/20) petang tadi.
baca juga: Kabar Baik!! Hari Ini, Pasien Corona Asal Kutim dan Kukar Dinyatakan Sembuh
Menurut Ketua RT 30 bernama Lias mengatakan, sebelum dinyatakan hilang pada Minggu (12/4/20) lalu, dia sempat bertemu korban saat tengah melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan rumah korban.
“Sehari sebelumnya (atau ditemukan mayat korban), kakak korban bernama Joko Setia Budi melaporkan ke saya bahwa adiknya tidak ada di rumah, dan saya menyuruh kakak korban melaporkannya ke Polsek Samarinda Ulu,” tuturnya.
Dan pada Kamis sore, kakak korban mencium bau busuk yang cukup menyengat di sekitar rumahnya. Saat diperiksa, dia dibuat kaget dengan adanya mayat di sebuah sumur berdiameter 1,5 meter.
“Dari pakaian yang dikenakan korban, keluarga memastikan bahwa mayat tersebut adalah Hendrik yang sebelumnya dinyatakan hilang pada Senin 13 April lalu,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Samarinda Ulu, Kompol Indra Wahyu Madjid mengatakan, kalau mayat korban telah dievakuasi oleh relawan gabungan di daerah itu. Saat ditemukan, korban dalam keadaan tangan terikat tali rapiah dan sudah dalam kondisi membusuk. Karena, mayat korban kemungkinan sudah berada di sumur tersebut selama 3 hari.
“Saat ini kami belum bisa menyimpulkan kematian korban, apakah akibat kecelakan atau sengaja di bunuh, dan saat ini dalam pengembangan,” tuturnya.
Kompol Indra mengaku, berdasarkan keterangan sementara yang dihimpun pihaknya dari keluarga korban, diketahui kalau korban sendiri memiliki riwayat ganguan kejiwaan sejak lulus dari bangku kuliah pada 1990 silam. Namun menurut ketua RT dan warga, korban merupakan pribadi pendiam dan tidak pernah memiliki masalah dengan warga sekitar.
“Saat ini, korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AW Sjahranie untuk dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban,” tandasnya. (*)
Penulis: Muhammad BudI Kurniawan
Editor: Dirhanuddin