Mobil Lapis Anti Peluru yang Menemani Presiden Jokowi di KTT G20 India

Akurasi, Jakarta. Ketika seorang pemimpin negara seperti Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan internasional, keamanan menjadi prioritas utama. Tak terkecuali ketika beliau menghadiri KTT G20 di India pada September 2023. Sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan dan keamanan beliau, Presiden Jokowi menggunakan mobil lapis anti peluru yang dirancang khusus, Audi A8 L Security, selama perhelatan tersebut.
Audi A8 L Security adalah salah satu kendaraan paling canggih dalam hal perlindungan terhadap ancaman senjata api dan ledakan. Ini bukanlah kali pertama Presiden Jokowi menggunakan mobil lapis anti peluru semacam ini. Sebelumnya, beliau telah menggunakan Audi A8 L Security pada KTT ASEAN-Uni Eropa di Brussels, Belgia, pada Desember 2022.
Spesifikasi Keamanan Tinggi
Audi A8 L Security dirancang dan dibangun untuk memberikan tingkat keamanan yang sangat tinggi bagi pemimpin negara dan pejabat tinggi lainnya. Kendaraan ini memiliki tingkat perlindungan balistik yang sangat baik, dengan kemampuan untuk menahan terjangan proyektil senapan AK-47. Selain itu, mobil ini juga dirancang untuk tahan terhadap serangan granat dan ranjau darat.
Sertifikasi perlindungan balistik tingkat VR9 adalah salah satu bukti betapa seriusnya Audi dalam memastikan keamanan kendaraan ini. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa mobil ini mampu menghadapi ancaman senjata api berkaliber tinggi dengan baik.
Perlindungan Terhadap Ancaman Lainnya
Selain perlindungan terhadap senjata api, Audi A8 L Security juga dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan tambahan. Kendaraan ini memiliki sistem pemadam kebakaran yang canggih dengan nozel yang tersebar di berbagai bagian, termasuk kompartemen mesin, tangki bahan bakar, bagian bawah bodi mobil, dan velg. Ini adalah langkah proaktif untuk menghadapi ancaman kebakaran yang dapat terjadi dalam situasi darurat.
Sistem udara segar darurat juga merupakan bagian penting dari fitur keamanan kendaraan ini. Ini memungkinkan penumpang, termasuk pejabat tinggi seperti Presiden Jokowi, untuk bernapas dengan aman jika ada kejadian tak terduga yang mengakibatkan kehilangan akses ke udara segar.
Kemampuan Melindungi Penumpang
Selain melindungi dari ancaman eksternal, Audi A8 L Security juga dirancang untuk melindungi penumpangnya jika terjadi situasi darurat di dalam kendaraan. Kendaraan ini dilengkapi dengan sistem piroteknik yang memungkinkan pemisahan engsel pintu. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa penumpang dapat keluar dengan aman jika terjebak di dalam mobil.
Selain itu, mobil ini menggunakan velg 20 inci yang dibungkus dengan ban run flat tyre. Ini berarti mobil dapat melanjutkan perjalanan hingga jarak 80 kilometer pada kecepatan 80 kilometer per jam meskipun ban mengalami kempis atau bocor. Ini adalah fitur penting dalam situasi darurat di mana mobil harus melarikan diri dengan cepat.
Spesifikasi Performa
Meskipun dirancang dengan berat dan perlindungan ekstra, Audi A8 L Security tetap mempertahankan performa yang mengesankan. Mobil ini dapat mencapai percepatan dari 0 hingga 100 kilometer per jam dalam waktu hanya 6,3 detik. Kecepatan tertingginya mencapai 210 kilometer per jam. Ini berkat mesin V8 twin-turbo 4.0 liter yang digunakan dalam kendaraan ini.
Penggunaan mobil lapis anti peluru seperti Audi A8 L Security adalah langkah yang penting untuk menjaga keamanan dan keamanan pemimpin negara seperti Presiden Joko Widodo selama pertemuan internasional. Spesifikasi keamanan tinggi, perlindungan terhadap ancaman senjata api, kemampuan melindungi penumpang, dan performa yang mengesankan menjadikan Audi A8 L Security sebagai pilihan yang ideal untuk situasi semacam ini.
Dengan ancaman-ancaman keamanan yang terus berkembang di dunia saat ini, penting bagi pemimpin negara untuk memiliki akses ke kendaraan yang dirancang khusus untuk melindungi mereka dalam situasi darurat. Audi A8 L Security adalah contoh bagus dari bagaimana teknologi dan desain mobil dapat digunakan untuk menjaga keamanan pemimpin negara dan pejabat tinggi lainnya selama pertemuan internasional yang penting.(*)
Editor: Ani