Korban Aksi Penikaman Dikebumikan, Dikenal Sosok yang Ramah dan Punya Banyak Keahlian


Akurasi.id Samarinda – Sosok Jumriansyah (42) yang menjadi korban aksi penikaman dari Didi Harto kini telah tiada. Ia sudah berpulang menemui Sang Pencipta. Meski demikian, sosok ayah dari lima orang anak ini masih begitu melekat di ingatan kerabat dan keluarga.
baca juga:Polisi Bekuk Pelaku Penikaman di Bawah Jembatan Mahakam, Dugaan Mengarah Pada Pembunuhan Berencana
Sehari setelah kejadian, tepatnya pada Selasa (31/12/19) sekitar pukul 11.30 Wita, jenazah Jumriansyah dikebumikan di kawasan Loa Duri, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
baca juga:Ayah Lima Anak Tewas Ditikam Dipinggir Jalan, Motifnya Masih Misterius, Polisi Buru Pelaku
Iringan isak tangis sanak saudara mengiringi kepergiannya, yang dibawa menggunakan mobil ambulans menuju pemakaman. Bagi Hendra teman satu organisasinya dalam Komunitas Musisi Peduli Bencana (Kamus PB) mengatakan, jika kematian Jumriansyah pasti dilatar belakangi motif persoalan pribadi.
Sesaat sebelum kejadian, kata Hendra, Kamus PB sendiri tengah menggelar panggung musik amal selama 10 hari. Yang mana dana tersebut akan disumbangkan bagi para korban musibah kebakaran di kawasan Loa Duri Ulu.

“Kita mengejar sebelumTahun Baru sumbangan sudah diberikan. Jadi waktu itu sebagian uang saya belanjakan sembako dan ketika balik ternyata dia (Jumriansyah) sudah enggak ada,” tutur Hendra.
Kepada Hendra yang merupakan warga Jalan Bung Tomo, Kelurahan Sungai Keledang, Samarinda Seberang, Jumriansyah sempat mengutarakan keinginannya, jika selesai dari penyerahan bantuan tersebut, mereka hendak membuat musik sebagai sampel pekerjaan selanjutnya.
“Lagu kita kan harus di updet mengikuti perkembangan waktu,” imbuhnya.
Selain sebagai rekan dalam satu komunitas, Hendra rupanya selama setahun terakhir juga sebagai tetangganya. Jumriansyah memang dikabarkan dalam kurun waktu setahun terakhir telah menghuni sebuah indekos tak jauh dari kediaman Hendra. Selama bertetangga, Hendra mengaku jika sosok Jumriansyah bukanlah orang yang suka berbuat onar, apalagi mencari perkara.
“Sebagai relawan musisi tanggap bencana beliau meninggal dalam keadaan tugasnya,” kenangnya.
Meski berprofesi sebagai pemain alat musik organ tunggal cabutan, namun keseharian Jumriansyah diketahui bekerja sebagai tukang cukur rambut. Lebih jauh diceritakan Hendra, Jumriansyah adalah orang yang tidak terlalu banyak berbicara, kecuali ia tengah dirundung sejumlah masalah.
“Cuma terakhir almarhum hidup enggak ada keluhan,” tegasnya.
Berdasarkan hal inilah yang membuat Hendra begitu yakin, sampai di akhirhayatnya, Jumriansyah tidak mungkin sedang bermasalah baik dalam pekerjaan bahkan dalam komunitasnya. Selain itu, sambung Hendra, Jumriansyah juga dikenal sebagai orang yang tidak pelit.
Setiap ada lebihan job panggung ia selalu membagikannya kepada rekan lainnya.Bahkan kepada wanita penyanyi alias biduan, Jumriansyah selalu terlihat ramah bahkan sesekali terlihat memberikan nasihatnya.
“Kalau firasat enggak ada, soalnya dia bersemangat saja,” tambahnya.
Bahkan Hendra saat awal kejadian meyakinkan kepada aparat kepolisian untuk memeriksa isi percakapan terakhir dari Jumriansyah, dan segera melakukan pemanggilan apabila ada orang yang dicurigai sebagai sumber masalahnya.
“Alhamdulillah positif enggak ada masalah dimusik. Kalau sama perempuan (istri) tersangka (Didi Harto) saya enggak paham,” bebernya.
Meski tidak mengetahui soal dugaan cinta segitiga antara tersangka dan korban, yang jelas Hendra sempat dua kali melihat wajah dari istri Didi saat 10 hari pelaksanaan galang dana tersebut.
“Pas galang dana dua kali ketemu, ada yang bilang dia biduan, ada yang bilang bukan. Saya enggak bisa prediksi, yang jelas selama saya dimusik orang itu saya enggak kenal, enggak pernah lihat,” jelasnya.
Sementara itu, cerita lain mengenai sosok almarhum Jumriansyah juga dilontarkan dari Indah Kumalasari (26), istri kedua Jumriansyah. Kepada media, ibu tiga anak ini mulai bercerita tentang sosok Jumriansyah.
“Orangnya baik dan penyayang,” kata Kumalasari.
Jauh sebelum dipersunting korban, Jumriansyah merupakan sosok yang memang bergelut di dunia musik. Bahkan dari jauh hari saat dirinya masih di masa mudanya.
“Selain itu, almarhum juga serba bisa orangnya. Bisa main musik, bisa perbaiki mesin motor sama mobil, bisa tukang juga, sama terakhir pekerjaannya tukang cukur rambut,” bebernya.
Selain itu, Kumalasari juga mengakui jika Jumriansyah merupakan pria yang sedikit pendiam. Akan tetapi hal tersebut tak menguranginya dalam pergaulan.”Pendiam tapi ramah,” sambungnya.
Meski telah bercerai sejak 2017 silam, namun dalam raut wajah Kumalasari, masih terlihat jelas kalau dirinya cukup merasa kehilangan. (*)
Penulis: Muhammad Upi
Editor: Yusuf Arafah