KKP Samarinda Kecolongan, Tiga Penumpang Kapal dengan Suhu di Atas 38 Derajat Lepas dari Pendataan


Akurasi.id, Samarinda – Pemeriksaan ekstra ketat yang dilakukan tim gambungan penanggulangan wabah virus corona atau Covid-19 terhadap para penumpang kapal KM Adhtiya yang bersandar di Pelabuhan Samarinda, Senin (6/4/20) pukul 12.30 Wita siang, bukan tanpa disertai alasan kuat. Sebabnya, pada saat kedatangan penumpang kapal KM Queen Soya, Minggu (5/4/20) kemarin, ternyata ada 3 penumpang dengan suhu di atas 38 derajat yang lepas dari pendataan mereka.
Hal itu diakui Kepala Seksi Pengendalian Karantina dan Survelilens Epidemiologi, KKP Kelas II Samarinda, Muhammad Gustiansyah ditemui disela dia mengawasi pemeriksaan kesehatan pada penumpang kapal KM Adhtiya asal Pare-Pare, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang bersandar siang tadi.
Kepada awak media yang mewawancarainya di Pelabuhan Samarinda, Gusti sapaan karibnya, menyebutkan, saat kapal KM Queen Soya bersandar pada Minggu (5/4/20), pihaknya sempat mendapatkan adanya 3 penumpang yang mempunyai suhu tubuh di atas 38 derajat.
Namun pendataan lebih lanjut atas ketiga penumpang itu, gagal dilakukan petugas KKP Kelas II Samarinda. Sebabnya, ketiga penumpang itu mendadak hilang dari kerumunan penumpan yang lain.
Diakui Gusti, lepasnya ketiga penumpang itu dikarenakan, saat pemeriksaan berlangsung, jumlah petugas yang dia miliki cukup terbatas. Sedangkan jumlah penumpang kapal yang harus diperiksa jumlahnya mencapai puluhan hingga ratusan orang.
“Kami sempat kecolongan saat memeriksa penumpang kapal KM Queen Soya, dikarenakan personil kami tidak memadahi. Tapi kami tidak bisa menyimpulkan bahwa mereka itu keadaannya seperti apa (karena belum menjalani tes seutuhnya),” imbuhnya.
Atas pengalaman itu, pada kedatangan kapal KM Adhtiya, Senin (6/4/20) siang tadi, Gusti benar-benar meningkatkan pemeriksaan. Bahkan, dari 104 penumpang asal Pare-Pare itu, langsung dimasukkan dalam daftar orang dalam pemantauan (ODP) corona.
Selain itu, para penumpang yang telah bersandar di Pelabuhan Samarinda itu, juga diberikan kartu kuning untuk memeriksakan kesehatannya selama berstatus ODP corona.
“Pada awal mereka turun dari kapal, kami juga melakukan penyemprotan antiseptik, mencuci tangan, dan dilakukan pengecekan suhu tubuh, sebagai antisipasi atas wabah corona,” kata Gusti.
Sebagai penangganan lebih lanjut, Gusti menyebutkan, sepulangnya dari pelabuhan, para penumpang kapal akan kembali dipantau kesehatannya oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda maupun Dinkes Kaltim melalui petugas puskesmas di mana para penumpang itu tinggal.
“Kartu kuning yang sudah kami berikan itu, digunakan untuk mendata para penumpang, sehingga setibanya di rumah mereka masing-masing, akan ada Dinkes yang selalu mengontrol kesehatan mereka,” tuturnya.
Selain itu, kartu kuning yang telah diberikan tersebut juga dapat digunakan para penumpang kapal untuk memeriksakan kesehatannya, jika nantinya tiba-tiba sakit atau mempunyai gejala Covid-19.
“Jika di antara mereka ada yang menimbulkan gejala demam, kartu kuning bisa digunuakan di puskesmas atau rumah sakit sebagai bukti bahwa mereka merupakan ODP,” tandasnya. (*)
Penulis: Muhammad Budi kurniawan
Editor: Dirhanuddin