BirokrasiKabar Politik

Jembatan Mahkota II Kerap Dilintasi Truk Tambang, Nanda Minta Pihak Berwenang Tak Tutup Mata

Loading

Jembatan Mahkota II Kerap Dilintasi Truk Tambang, Nanda Minta Pihak Berwenang Tak Tutup Mata
Anggota Komisi III DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis mengingatkan pihak berwenang mengawasi aktivitas kendaraan tambang yang melintas di jalan-jalan umum. (Istimewa)

Jembatan Mahkota II Kerap Dilintasi Truk Tambang, Nanda Minta Pihak Berwenang Tak Tutup Mata. Selain Jembatan Mahkota II, jalan-jalan umum yang jadi fasilitas publik, juga harus diperhatikan agar tidak cepat rusak lantaran adanya pembiaran karena dilintasi truk-truk tambang.

Akurasi.id, Samarinda – Aktivitas kegiatan pertambangan memang selalu memantik respons publik. Apalagi ketika hal itu bersinggungan dengan kepentingan publik. Misalnya saja, ada kendaraan pertambangan yang kerap melintas di jalan-jalan umum.

Di Samarinda sendiri, keberadaan truk pengangkut batu bara yang melintas di jalan-jalan umum, terutama di kawasan pingir kota, kerap dijumpai. Tak pelak, hal itu pun banyak dikeluhkan masyarakat setempat. Misalnya saja di Jembatan Mahkota II Samarinda.

Ada beberapa alasan masyarakat bergumam atas hal itu. Pertama, sarana jalan yang mereka punya menjadi cepat rusak akibat dilintasi kendaraan berat atau truk-truk tambang bermuatan batu bara. Kedua, keberadaan kendaraan tambang yang melintas di sekitar kawasan pemukiman, dianggap membahayakan warga setempat.

Jasa SMK3 dan ISO

Sadar akan adanya keluhan masyarakat itu, anggota Komisi III DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis pun ikut angkat bicara. Politikus Partai PDI Perjuangan itu, menilai, harusnya kendaraan tambang, apapun alasannya tidak diperbolehkan melintas di jalan-jalan umum. Apalagi jika jalan itu sehari-hari digunakan masyarakat.

Dia pun meminta agar instansi dan stakeholder melaksanakan fungsi pengawasannya. Supaya, tidak ada lagi kendaraan pertambangan yang melintas di jalan-jalan umum. Karena jika dibiarkan tanpa pengawasan, selain akses jalan yang cepat rusak, nyawa masyarakat pun ikut dipertaruhkan dengan persoalan itu.

“Saya kira, seharusnya semua pihak-pihak terkait tidak membiarkan begitu saja ketika ada kendaraan-kendaraan pertambangan yang melintas di jalan umu. Instansi terkait saya kira harus melaksanakan fungsi pengawasannya,” imbuh Nanda kepada awak media, Selasa (9/3/2021).

Sebagaimana diketahui, belum lama ini, warga mengeluhkan adanya sejumlah kendaraan berat, terutama truk-truk pengangkut batu bara yang kerap melintas di Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) II Samarinda. Keberadaan truk-truk itu dinilai membahayakan pengendara yang melintas di wilayah itu, serta bisa berdampak pada cepat rusaknya jembatan tersebut.

“Yang pastinya, hal-hal seperti itu harusnya jangan sampai terjadi. Ayo, kita saling mengawasi. Pihak-pihak yang harusnya mengawasi, ayo lah, laksanakan tanggung jawabnya. Jangan membiarkan begitu saja,” ketusnya.

Apalagi aktivitas pertambangan batu bara yang ada sekitar wilayah Sambutan, disinyalir kebanyakan aktivitas tambang ilegal. Otomatis, ketika mereka melewati dan menggunakan sarana publik, justru akan semakin menambah kerugian masyarakat.

“Nanti kami akan coba cek dan periksa lagi informasi terkait itu. Pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap hal itu, nanti akan coba kami minta keterangan juga. Jangan sampai alam kita dirusak, sarana publik juga dirusak. Semua yang terkait harus bertanggung jawab,” tandasnya. (*)

Penulis: Pewarta
Editor: Dirhanuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button