Hari Kedua Demo Tolak UU Cipta Kerja, Giliran Aliansi Ormas Bontang Bersuara


Akurasi.id, Bontang – Pasca mahasiswa melakukan aksi demo di Gedung DPRD Bontang, giliran Aliansi Ormas Bontang bersuara. Hari kedua demo tolak UU Cipta Kerja ini digelar di perempatan Ramayana Bontang, Jumat (9/10/20).
Baca juga: Wartawan Samarinda Diinjak dan Dijambak Oknum Polisi saat Meliput Aksi di Polresta Samarinda
Ormas tersebut terdiri dari Ikatan Pemuda Loktuan Bersatu (IPLB), Laskar Borneo Nusantara, Pemuda Pancasila, Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak), IPPLB, Gapter, Pemuda Gunung Sari, serta Serikat Pekerja TKBR yang mayoritas dari ormas tersebut merupakan buruh.
Yopi sebagai koordinator lapangan menjelaskan bahwasanya UU Omnibus Law sangat merugikan masyarakat. Terutama bagi buruh. Mengingat di Kota Taman -sebutan Bontang- ini banyak perusahaan besar sehingga mayoritas masyarakatnya merupakan pekerja.
Di tengah kerumunan massa, hadir juga 4 orang dari DPRD Bontang. Yakni Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam, Agus Haris Wakil Ketua II DPRD Bontang, Anggota Komisi I DPRD Bontang Muhammad Irfan, dan dan Wakil Ketua Komisi I DPRD Bontang Raking.
“Alhamdulilah target aksi kami tercapai, kami dapat menghadirkan Andi Faizal selaku Ketua DPRD Bontang dan beberapa anggota lainnya. Mereka menyatakan janjinya akan membuat pernyataan tertulis untuk disampaikan ke pusat,” ucap Yopi.

Andi Faizal juga menegaskan DPRD Bontang akan berkoordinasi dengan Pjs Wali Kota Bontang Riza Indra Riadi untuk mengirim surat rekomendasi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja tersebut.
“Semoga hal ini bisa menjadi pertimbangan, Masyarakat Bontang menolak semua bentuk perbudakan, penindasan buruh di era modern ini,” ucap Faizal.
Kapolres Bontang AKBP Hanifah Martunas Siringoringo pun mengapresiasi masyarakat yang telah melakukan aksi massa dengan tertib.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudaraku yang pada hari ini menyampaikan aspirasi secara baik, aman, dan tertib,” ucap AKBP Hanifah dalam sambutannya.
Usai melakukan aksi demo kemudian ditutup dengan penandatanganan di atas spanduk bertuliskan “Tolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja”. Penandatangan tersebut dilakukan oleh para wakil rakyat yang hadir dan perwakilan massa. Kemudian spanduk dipasang di pagar Ramayana. (*)
Penulis: Rezki Jaya
Editor: Suci Surya Dewi