HeadlineOlahraga

Erick Thohir Ultimatum Cabang Olahraga: Dualisme Federasi Harus Tuntas dalam Tiga Bulan

Keharmonisan Pengurus Cabor Jadi Kunci Peningkatan Prestasi Atlet

Loading

Akurasi.id – Fenomena dualisme federasi kembali mencuat ke permukaan setelah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir memberikan ultimatum keras kepada cabang olahraga (cabor) yang masih terbelah dalam dua kepengurusan. Erick menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam jika konflik internal di tubuh organisasi olahraga nasional terus berlanjut.

Dalam konferensi pers terkait SEA Games 2025, Erick menyoroti pentingnya persatuan di setiap federasi olahraga. Ia meminta agar seluruh persoalan dualisme segera diselesaikan dalam waktu tiga bulan. Bila hingga Januari 2026 permasalahan belum juga tuntas, Kemenpora akan turun tangan dan mengambil langkah tegas.

“Saya minta dalam waktu tiga bulan isu dualisme sudah tidak ada lagi. Sehingga Januari kalau masih ada, kalau ada musyawarah dan mufakat sudah diberikan, nanti Januari kami ambil posisi,” tegas Erick di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Beberapa cabang olahraga yang hingga kini masih dilanda perpecahan kepengurusan di antaranya tenis meja, tinju, dan berkuda. Erick menilai, konflik kepentingan yang terjadi di antara pengurus federasi telah menghambat proses konsolidasi dan desain besar olahraga nasional.

Jasa SMK3 dan ISO

Menurutnya, tanpa kesatuan visi dan kepemimpinan yang solid, sulit bagi Indonesia untuk menyusun agenda besar olahraga menuju ajang bergengsi seperti PON, SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade.

“Kalau sudah benar, kami bisa konsolidasi desain besar olahraga. Setelah itu baru bisa ngomong soal PON, SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade akan seperti apa,” ujar Erick.

Lebih lanjut, Erick menekankan bahwa keharmonisan dalam kepengurusan federasi berpengaruh langsung terhadap prestasi atlet. Jika suasana di tingkat organisasi sudah kondusif, para atlet bisa lebih fokus berlatih dan menyiapkan diri menghadapi kompetisi yang lebih tinggi.

“PON seperti apa, SEA Games seperti apa, semua ada jenjangnya. Jadi atlet-atlet pun yang berbeda generasi bisa diketahui ada di titik mana,” tambahnya.

Erick berharap seluruh pemangku kepentingan olahraga di Indonesia dapat menanggalkan ego dan bersatu demi kemajuan olahraga nasional. Pemerintah, lanjutnya, siap memfasilitasi dialog, namun tidak akan ragu mengambil keputusan tegas jika dualisme masih berlanjut setelah batas waktu yang diberikan.(*)

Penulis: Nicky
Editor: Willy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button