Birokrasi

Andi Harun Didapuk Pembicara Dialog Iklim Global, Samarinda Dipercaya Pilot Project Mitigasi Ketahanan Iklim

Loading

Andi Harun Didapuk Pembicara Dialog Iklim Global, Samarinda Dipercaya Pilot Project Mitigasi Ketahanan Iklim
Wali Kota Samarinda Andi Harun saat menjadi narasumber pada kegiatan Dialog Iklim Global di Jakarta, Senin (31/5/2021). (Istimewa)

Andi Harun Didapuk Pembicara Dialog Iklim Global, Samarinda Dipercaya Pilot Project Mitigasi Ketahanan Iklim. Wali Kota Samarinda memastikan, Kota Tepian akan menjadi bagian dari program pembangunan berketahanan iklim dan rendah karbon.

Akurasi.id, Samarinda – Isu pelestarian lingkungan dalam upaya menjaga iklim global belakangan sedang giatnya digaungkan. Itu sebagai bentuk untuk menekan berbagai dampak dari perubahan iklim yang ekstrim. Pembicaraan terhadap hal itu pun turut sampai ke Wali Kota Samarinda Andi Harun.

Tidak sampai di situ, Wali Kota Samarinda Andi Harun bahkan didapuk menjadi salah satu pembicara pada Dialog Global Ketahanan Iklim di Jakarta pada Senin (31/5/2021). Yang tidak kalah membanggakannya, Kota Samarinda juga mendapat kehormatan sebagai pilot project persampahan dengan pembiayaan global-fund.

Pada kesempatan itu, Andi Harun duduk bersama tiga wali kota lainnya di Indonesia, yakni Wali Kota Bandar Lampung, Wali Kota Ternate, dan Wali Kota Mataram.

Jasa SMK3 dan ISO

Dalam diskusi tersebut, Andi Harun mengatakan, dirinya juga berkesempatan membubuhkan tanda tangan berupa komitmen wali kota dalam mewujudkan kebijakan dan program pembangunan yang berketahanan iklim dan rendah karbon.

“Saya kira, komitmen ini menandai peran strategis kota untuk mendukung komitmen global Indonesia, dalam pencapaian target Nationally Determined Contributions (NDCs). Tujuannya agar mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan upaya sendiri, dan 41 persen dengan dukungan internasional pada 2030,” jelasnya.

Orang nomor satu di Kota Samarinda itu turut menjabarkan, kalau terdapat 4 kota yang ikut serta dalam program itu. Bahkan ada 6 kota pilot project lainnya yang merupakan kota pendampingan proyek CRIC (Climate Resilience and Inclusive Citis). Yakni Pekanbaru, Pangkalpinang, Cirebon, Banjarmasin, Gorontalo, dan Kupang.

“Yang dilaksanakan UCLG ASPAC bekerja sama dengan APEKSI, didanai oleh Uni Eropa dan didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” papar Andi Harun selepas acara Dialog Kebijakan Ketahanan Iklim dan Penandatangan Komitmen Wali Kota untuk Perubahan Iklim.

Sedangkan dari sisi Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda sendiri, diakui Andi Harun, kalau Kota Tepian, sebutan Samarinda, akan didorong menjadi kota berketahanan iklim. Ini adalah program kunci NDC adaptasi dalam mewujudkan ketahanan ekosistem dan lanskap.

“Isu perubahan iklim menjadi salah satu proritas pembangunan, sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024,” akhirinya. (*)

Penulis: Redaksi Akurasi.id
Editor: Dirhanuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button