Kabar Politik

Cegah Kebocoran Retribusi Pajak dengan Tapping Box, Nursalam : 99 Persen Akurat

Loading

Cegah Kebocoran Retribusi Pajak dengan Tapping Box, Nursalam : 99 Persen Akurat
Anggota Komisi II DPRD Bontang, Nursalam. (Rezki Jaya/Akurasi.id)

Cegah kebocoran retribusi pajak dengan Tapping Box, Nursalam: 99 persen akurat. Tapping Box berfungsi sebagai pembanding antara total transaksi yang ada di tempat retribusi pajak dengan jumlah pajak daerah yang dibayarkan.

Akurasi.id, Bontang – Untuk memaksimalkan Pendapatan Asil Daerah (PAD) di Kota Bontang, Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang, Nursalam meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) menggunakan Tapping Box Pajak untuk membantu dalam pengelolaan retribusi pajak di Kota Taman.

Tapping box adalah alat yang dipasang di restoran atau di tempat-tempat retribusi pajak untuk merekam catatan transaksi. Fungsinya, sebagai pembanding antara total transaksi yang ada dengan jumlah pajak daerah yang dibayarkan.

Dia beranggapan hingga saat ini, pungutan pajak di Kota Bontang belum bisa maksimal, terlebih dengan sistem yang masih menggunakan pencatatan manual, Nursalam khawatir akan ada kebocoran di tempat retribusi pajak.

Jasa SMK3 dan ISO

“Selama ini masih terjadi beberapa kebocoran di tempat retribusi pajak kita, Sekarang pemerintah dalam hal ini Badan Pendapatan Daerah belum menggunakan tapping box layaknya kota besar pada umumnya,” ucap Nursalam saat ditemui media ini, Selasa (27/7/2021).

Karena menurutnya, bisa saja selama ini terjadi permainan antara penagih dan yang ditagih. Tidak heran banyak kasus penyelewengan pajak terjadi karena masih menggunakan sistem pencatatan yang manual.

“Dengan adanya tapping box akan mengurangi kasus seperti itu,” harapnya.

Dia menyebutkan, banyak daerah di Indonesia yang sudah menggunakan tapping box untuk mengatasi kebocoran dalam penarikan retribusi pajak.

“Alat itu akan melakukan perekaman elektronik untuk mengurangi kebocoran. Saya kira itu sangat perlu digunakan di Kota Bontang. Saya lihat PAD kita ini sangat belum maksimal, masih banyak kebocoran di pajak hotel, rumah makan, dan sebagainya karena masih manual,” bebernya.

Lanjut, dengan pencatatan yang masih manual itu, Nursalam menyebutkan bakal ada potensi kebocoran yang tinggi. Maka dengan menggunakan tapping box akan lebih transparan dan terdata dengan baik.

“99 persen akurasinya bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.

Dengan begitu, Nursalam mendorong Bapenda untuk menggunakan dan memaksimalkan tapping box di penarikan retribusi pajak. Pihaknya pun akan berjuang untuk menganggarkan.

“Saya akan bicarakan dengan pimpinan dan teman-teman di Banggar untuk memperjuangkan itu, karena ini menyangkut memaksimalkan pendapatan pajak kita,” ungkapnya.

Kalau pajak bisa maksimal lanjut Nursalam, tentu kesejahteraan akan mengikutinya warga Bontang. Selain itu akan lebih memberikan warna dalam pajak di Bontang.

“Dengan begitu akan banyak pembangunan yang lebih maksimal dengan memaksimalkan pajak daerah di Kota Bontang,” pungkasnya. (*)

Penulis: Rezki Jaya
Editor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button