HeadlineTrending

Hujan Telah Datang, Banjir Menerjang: Upaya Penanggulangan dan Dampaknya di Jakarta

Loading

Akurasi, Nasional. Jakarta, 6 November 2023 – Musim hujan telah tiba di ibu kota Indonesia, Jakarta, membawa curah hujan yang cukup tinggi, yang pada gilirannya mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah. Seiring dengan musim hujan yang telah memasuki puncaknya, berbagai upaya penanggulangan dan dampak yang ditimbulkan oleh banjir perlu diperhatikan.

Sejak Sabtu, 4 November 2023, Jakarta dan sekitarnya telah dilanda hujan deras dengan intensitas sedang hingga lebat, yang menyebabkan sejumlah genangan air di berbagai wilayah kota. BPBD DKI Jakarta (Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta) bersama dengan berbagai stakeholder terkait, seperti Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat, Dinas Lingkungan Hidup, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Petugas Penanganan Bencana/TRC Kelurahan, berkolaborasi untuk meminimalisir dampak banjir.

Pemantauan BPBD DKI Jakarta menunjukkan bahwa pada pukul 15.00 WIB pada Minggu, 5 November 2023, masih ada 18 Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur yang terendam banjir. Meskipun masih terdapat genangan, angka ini telah mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan sebelumnya, ketika 54 RT terendam banjir.

Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengungkapkan bahwa daerah yang masih terendam banjir seluruhnya berada di wilayah Jakarta Timur. Untuk mengatasi situasi ini, BPBD telah mengerahkan lebih dari 200 petugas penanggulangan bencana di setiap kelurahan di Jakarta. Mereka dilengkapi dengan peralatan pendukung, termasuk pompa mobile untuk menyedot genangan air dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik.

Jasa SMK3 dan ISO

Selain itu, pihak berwenang telah berkoordinasi dengan berbagai unsur, seperti Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat, dan Dinas Lingkungan Hidup, untuk mengatasi banjir dan dampaknya. Upaya penyedotan genangan air dilakukan dengan sungguh-sungguh, dan genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu yang cepat.

Selama musim hujan ini, unsur masyarakat juga dilibatkan dalam upaya penanggulangan banjir. Pihak RT/RW, Forum Kesejahteraan Desa Masyarakat (FKDM), serta tokoh masyarakat lainnya turut aktif dalam membantu warga yang terdampak banjir. Mereka memberikan bantuan dan mendukung upaya penanganan bencana.

Selain itu, BPBD DKI Jakarta telah membuka ruang partisipasi untuk warga dan relawan yang ingin berkontribusi dalam upaya pencegahan dan penanganan banjir. Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) merupakan wadah bagi lembaga dan institusi penanggulangan bencana lintas sektor yang dapat bekerja sama dalam menghadapi situasi darurat.

Pihak berwenang juga telah berfokus pada penanganan pengungsi. Warga yang terdampak banjir, seperti yang terjadi di Kelurahan Kampung Melayu, diberikan tempat penampungan di aula Masjid Ittihadul Ikhwa. Dalam kondisi darurat, masyarakat diimbau untuk segera menghubungi nomor telepon darurat 112, yang merupakan layanan 24 jam non-stop dan gratis.

Dampak yang Ditimbulkan oleh Banjir

Banjir yang terjadi di Jakarta selama musim hujan berdampak pada berbagai aspek kehidupan warga. Dampak-dampak tersebut termasuk:

  1. Kerusakan Properti: Banjir dapat merusak properti milik warga, termasuk rumah dan kendaraan. Genangan air yang tinggi dapat merusak struktur bangunan dan elektronik.
  2. Gangguan Lalu Lintas: Banjir dapat mengganggu lalu lintas di wilayah terdampak, mengakibatkan kemacetan dan kesulitan dalam mobilitas warga.
  3. Gangguan Listrik: Genangan air dapat mengganggu pasokan listrik, yang berdampak pada pemadaman listrik dan masalah pada peralatan listrik.
  4. Dampak Kesehatan: Banjir dapat meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan melalui air, seperti penyakit perut dan kulit. Warga juga dapat mengalami gangguan pernapasan akibat paparan genangan.
  5. Kerusakan Lingkungan: Banjir dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan, termasuk pencemaran air dan kerusakan ekosistem air tawar.
  6. Gangguan Ekonomi: Banjir dapat mengganggu kegiatan ekonomi, seperti bisnis dan perdagangan. Warga yang terdampak mungkin harus mengeluarkan biaya tambahan untuk perbaikan dan pemulihan.
  7. Gangguan Psikologis: Banjir dapat berdampak pada kesejahteraan mental warga, terutama yang kehilangan harta benda dan rumah mereka.

Peningkatan kewaspadaan dan tindakan pencegahan yang lebih efektif diperlukan untuk mengurangi dampak banjir di masa depan. Ini termasuk pembangunan infrastruktur tahan banjir, sistem peringatan dini yang lebih baik, serta edukasi masyarakat tentang bagaimana menghadapi dan merespons banjir dengan benar.

Dalam situasi darurat seperti banjir, kerjasama antara pihak berwenang, warga, dan relawan sangat penting untuk meminimalkan dampak dan memastikan keselamatan warga. Pihak berwenang dan masyarakat perlu bersatu dalam upaya mengatasi banjir dan menghadapi tantangan musim hujan yang berkepanjangan.(*)

Editor: Ani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button