12 KBRI Kosong Tanpa Dubes, Menlu Akui Penunjukan Terkendala dan Janji Segera Dikirim ke DPR
Kemlu Pastikan Kinerja KBRI Tetap Berjalan Meski Dubes Kosong

Akurasi.id – Sebanyak 12 Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di luar negeri saat ini kosong tanpa duta besar (Dubes). Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan penunjukan dubes merupakan hak penuh Presiden Prabowo Subianto, dengan konsultasi seperlunya bersama DPR sesuai amanat UUD 1945.
“Adalah hak presiden untuk pilih Dubes Indonesia untuk negara asing sesuai isi UUD 1945, dengan konsultasi seperlunya dengan DPR,” kata juru bicara Kemlu, Roy Soemirat, Selasa (1/7/2025).
Roy menegaskan meski posisi dubes kosong, kinerja KBRI dan KJRI tetap berjalan normal. Kemlu memiliki mekanisme birokrasi dengan menunjuk kuasa usaha ad interim (charge d’affaires) sebagai pejabat pengganti sementara dengan mandat penuh.
“Tidak ada yang terbengkalai. Semua tetap bekerja sesuai arahan dari pusat,” tegas Roy.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPR Anton Sukartono Suratto mengungkapkan 12 kursi dubes RI kosong. Contohnya Amerika Serikat sejak 2023 usai dubesnya diangkat menjadi Wamen BUMN, PBB New York sejak 2024 setelah dubesnya jadi wamenlu, Jerman dubesnya juga jadi wamenlu, dan PBB Jenewa dubesnya kini menjabat Wamen PPN/Bappenas. Selain itu, posisi dubes RI di Korea Utara kosong sejak 2021 akibat pandemi COVID-19 dan belum terisi hingga kini.
Menteri Luar Negeri Sugiono mengakui proses pemilihan dubes tidak mudah. Dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR, Senin (30/6/2025), Sugiono menyebut pemerintah segera mengirimkan usulan nama dubes ke DPR dalam satu hingga dua hari ke depan.
“Dalam mencari duta besar ini tidak mudah karena semuanya harus kita hitung dan perhatikan. Tidak mudah mencari duta besar sekelas Arif Havas Oegroseno dan Arrmanatha Nasir jadi perlu waktu,” ujarnya.
Para anggota DPR menyoroti kekosongan ini karena berpotensi melemahkan diplomasi Indonesia di mata dunia. Posisi dubes yang disebut antara lain Amerika Serikat, Jerman, Rusia, Cina, dan Wakil Tetap RI untuk PBB.
Sugiono menekankan pihaknya berupaya segera mengisi posisi-posisi penting tersebut demi menjaga hubungan bilateral dan posisi strategis Indonesia di kancah internasional.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy