Kabar Politik

Dilema Najirah Antara Tetap Jadi Wawali Bontang atau DPD RI, Ditanyakan Matalitti, Didukung Mahyudin

Loading

Dilema Najirah Antara Tetap Jadi Wawali atau DPD RI, Ditanyakan Matalitti, Didukung Mahyudin
Wakil Wali Kota Bontang Najirah kini dihadapkan pada dua pilihan, tetap sebagai wawali atau menjadi anggota senator di DPD RI. (Redaksi Akurasi.id)

Dilema Najirah Antara Tetap Jadi Wawali Bontang atau DPD RI, Ditanyakan Matalitti, Didukung Mahyudin. Dari tim pemenangan hingga relawan Basri-Najirah, pun memberikan restu sebagai anggota senator. Meski begitu, Najirah tetap menantikan suara publik.

Akurasi.id, Bontang – Gejolak di meja politik Kota Bontang semakin menyeruak. Desas-desus isu Najirah yang akan melenggang ke kursi DPD RI semakin menghangat belakangan ini. Wakil Wali Kota Bontang itu, memang berpeluang menanggalkan kursi wawali, jika memilih PAW DPD RI mendiang Muhammad Idris.

Akan tetapi, hingga saat ini Najirah belum menentukan sikap terkait hal tersebut. Najirah justru meminta tanggapan publik, apakah setuju apabila dirinya maju ke DPD RI atau tetap menjabat sebagai wawali.

Istri mendiang Adi Darma itu bilang, beberapa waktu lalu staf ahli La Nyala Mahmud Matalitti, ketua DPD RI, menanyakan sikap politik Najirah. Kendati demikian, dirinya belum memberi tanggapan. “Untuk sekarang saya belum bisa ngasih jawaban,” kata Najirah singkat, saat ditemui Akurasi.id, Kamis (5/8/2021).

Jasa SMK3 dan ISO

Selain itu, Najirah mengakui telah membangun komunikasi dengan Mahyudin selaku Wakil Ketua DPD-RI. Kata dia, Mahyudin menyarankan agar dirinya maju ke Senayan. “Kemarin sempat komunikasi sama Pak Mahyudin. Saran dia, ibu sebaiknya ke sana (DPD RI) saja,” ujarnya.

Kata Najirah, setiap malam dia melakukan salat istikharah untuk meminta petunjuk agar tak salah langkah dalam memilih. “Dalam waktu dekat saya akan ambil sikap. Mungkin minggu depan,” ucapnya.

Berkaitan dengan regulasi hukum. Jika mengacu pada PKPU 6/2017 tentang Penggantian Antarwaktu (PAW), Najirah tidak lagi memiliki peluang untuk menduduki kursi kosong di DPD RI. Pasalnya, dalam aturan tersebut dikatakan, calon anggota DPD RI tidak memenuhi syarat untuk PAW jika diterapkan sebagai peserta pilkada.

Kendati demikian, Najirah mengatakan bahwa dirinya masih memiliki peluang untuk duduk sebagai anggota senator di DPD RI. Dengan catatatan, dia harus mengundurkan diri terlebih dahulu dari jabatan wakil wali kota. “Sebenarnya masih ada peluang. Tapi, risikonya harus mundur dari wawali,” ucapnya.

Dilema Najirah Antara Tetap Jadi Wawali atau DPD RI, Ditanyakan Matalitti, Didukung Mahyudin

Tim Pemenangan hingga Relawan Basri-Najirah Angkat Suara

Menganggapi hal tersebut, mantan ketua tim pemenangan Basri-Najirah pada pilkada lalu, H Maming mengatakan, keputusan sepenuhnya ada di tangan Najirah. Apapun pilihannya, selama itu menyangkut kepentingan masyarakat, dirinya mengaku akan manut.

“Saya akan menghargai apapun keputusan beliau (Najirah), selama itu menyangkut kepentingan masyarakat,” tegas Maming saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Dimanapun nantinya Najirah menjatuhkan pilihan, Maming hanya berharap agar Najirah bekerja dengan sepenuh hati, dan tetap mengedepankan kepentingan masyarakat. “Semoga Ibu Najirah diberi kesehatan, agar bisa bekerja lebih keras dalam melayani masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Ketua komunitas AdiBas Lebih Hebat (Lebat), Achmad Zakaria beranggapan, akan lebih baik apabila Najirah memilih kursi DPD RI. Menurut dia, hal itu akan menambah pengalaman politiknya.

“Sebelum jadi wawali kan Najirah pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI. Jadi, lebih menguntungkan kalau Najirah memilih DPD RI. Karena secara karir, jenjangnya lebih tinggi,” ujarnya.

Akan tetapi, jika masih ingin meneruskan amanah (alm) Adi Darma, maka pilihannya Najirah harus tetap menduduki posisi wakil wali kota. “Sebelum mengambil keputusan, Ibu Najirah pasti sudah memalui pertimbangan yang matang. Jadi, apapun pilihannya kami ikut saja,” tukasnya.

Pun, apabila Najirah memilih skenario PAW, Zakaria berharap kedua partai pengusung menyiapkan calon pengganti yang terbaik, untuk melanjutkan program pembangunan Kota Bontang yang sudah dicanangkan Basri-Najirah. (*)

Penulis: Fajri Sunaryo
Editor: Redaksi Akurasi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button