Temui Komite Sekolah, Rusman Menyayangkan Pembongkaran Asrama SMA 10 Melati Samarinda

![]()

Temui Komite Sekolah, Rusman Menyayangkan Pembongkaran Asrama SMA 10 Melati Samarinda. Menurut DPRD Kaltim, seharusnya semua elemen masyarakat bersatu padu memajukan kualitas dunia pendidikan. Bukan malah bersengketa.
Akurasi.id, Samarinda – Pembongkaran Asrama SMA 10 Melati Samarinda yang berada di Jalan H.A.M Rifaddin yang dilakukan pada Minggu (6/6/2021) kemarin, mencuri banyak perhatian. Salah satunya datang dari Komisi IV DPRD Kaltim.
Perihal itu, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Yaqub mengatakan, pihaknya akan segera bertemu dengan pihak Komite Sekolah SMA 10 Melati untuk membicarakan persoalan tersebut. Sehingga pihaknya belum dapat memberikan penjabaran lebih rinci mengenai penyelesaian kasus itu.
“Pihak komite ada usulan meminta bertemu dengan Komisi IV DPRD Kaltim. Yang jelas Komisi IV masih mendalami persoalan ini. Kami juga belum bisa mengatakan ini salah atau ini benar,” kata dia saat ditemui awak media usai rapat di DPRD Kaltim, Senin (7/6/2021).
Rusman menegaskan, pihaknya akan mendengarkan aspirasi dari semua pihak tanpa miring sebelah. Tidak ada yang dibela maupun disisihkan. “Pokoknya kami akan berdiri di semua kepentingan,” tegasnya.
Di saat bersamaan, politisi Fraksi Partai PPP ini juga menyayangkan adanya aksi pembongkaran salah satu bangunan SMA negeri yang terletak di Samarinda Sebrang itu. Lanjutnya, pemerintah berkewajiban untuk menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan.
Namun, fakta di lapangan terkadang berkata lain. Melebarnya isu mengenai SMA 10 Melati yang belum memiliki gedung belajar memadai pun santer terdengar. Masalah-masalah seperti itu menurut Rusman harus dapat diselesaikan segera Pemerintah Kaltim.
“Persoalan ini harus dilihat secara jernih ya. Saya sih menyayangkan kok dunia pendidikan jadi tarik menarik begitu. Mestinya dunia pendidikan itu dibangun atas kesadaran bersama untuk mencerdaskan anak bangsa. Bukannya dipertontonkan untuk saling berebut,” kata Rusman.
Ia berpendapat, seharusnya semua elemen masyarakat bersatu padu untuk memajukan kualitas dunia pendidikan. “Tapi itulah dinamikanya. Itu bisa saja terjadi,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga telah menerima laporan mengenai kasus ini dari pihak sekolah. Kemudian, dari masyarakat yang bisa berasal dari komite sekolah maupun masyarakat peduli pendidikan. “Karena banyak juga pihak-pihak yang tidak memiliki keterkaitan langsung dengan SMA 10, namun turut mengamati,” ujarnya. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Dirhanuddin









