CorakRagam

Sepanjang 2020, Bontang Puluhan Kali Kebakaran

Loading

Sepanjang 2020, Bontang Puluhan Kali Kebakaran
Kebakaran Bontang Kuala pada Selasa (13/10/2020) silam.(dok Akurasi.id)Sepanjang 2020, Bontang Puluhan Kali Kebakaran

Bontang puluhan kali kebakaran di tahun 2020. Kebakaran lahan mendominasi dengan 36 kasus.

Akurasi.id, Bontang – Sepanjang tahun 2020, Dinas Pemadam dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kota Bontang mencatat setidaknya sebanyak 50 kali terjadi kebakaran di Kota Bontang. Dari 50 kejadian tersebut, terbanyak kebakaran lahan dengan 36 kasus.

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pengendalian Operasional Seksi penanggulangan dan Pengawasan Disdamkartan Kota Bontang, Ahmad Rifani. Sepanjang tahun 2020 jelasnya, kejadian terbanyak di kelurahan Bontang Lestari sebanyak 22 kejadian, yang rata-rata dari kebakaran lahan.

“Untuk pemilik lahan kalau ingin membersihkan kebun, untuk mengurangi kejadian kebakaran, jangan dibakar. Sekalipun mau dibakar tetap harus diawasi. Hal ini mengingat jumlah kebakaran lahan yang sangat besar di 2020,” jelas Rifani saat di hubungi Akurasi.id, Senin (5/1/2021).

Jasa SMK3 dan ISO

Kemudian lanjut dia, untuk kebakaran rumah tempat tinggal, pernah terjadi sebanyak 6 kasus, disusul dengan kebakaran regulator tabung gas, kebakaran meteran listrik, kabel listrik, perabot rumah tangga, kebakaran sampah, mesin, dan kebakaran kandang peliharaan.

“Yang jelas, pertama untuk seluruh masyarakat Kota Bontang untuk tetap waspada, hati-hati dalam menggunakan api baik di rumah, permukiman maupun di lahan. Walaupun kita sudah waspada, tetapi tetap terjadi, baru namanya musibah, tetapi klo lalai itu bukan musibah,” imbaunya.

Dia juga menjelaskan, ada beberapa kelurahan di Kota Bontang yang memiliki nol kejadian sepanjang 2020, kelurahan tersebut Guntung, Api-api, Berebas Tengah, dan Berbas Pantai.

“Semoga selanjutnya untuk kejadian kebakaran sudah berkurang, atau kalau perlu tidak ada lagi kejadian kebakaran. Kesadaran masyarakat tentang bahaya api juga menjadi hal utama agar kebakaran tidak terjadi,” bebernya.

Rifani juga mengingatkan kembali kepada masyarakat Kota Bontang untuk selalu memeriksa listrik di rumah dan sumber api. Karena itu juga salah satu kelalaian masyarakat pada umumnya yang mengakibatkan berkobarnya Si Jago Merah.

“Sebelum keluar rumah, alangkah baiknya berinisiatif memeriksa listrik, kompor dan apapun yang berpotensi menimbulkan api. Lebih baik mencegah sebelum terlambat,” pungkasnya. (*).

Penulis: Rezki Jaya
Editor: Rachman Wahid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button