Birokrasi

Perangi Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak, Pemkot Samarinda Ajak Masyarakat Jadi Pilar Keamanan

Loading

Perangi Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak, Pemkot Samarinda Ajak Masyarakat Jadi Pilar Keamanan
Wali Kota Samarinda Andi Harun saat ditemui awak media di rumah jabatannya. (Muhammad Budi Kurniawan/Akurasi.id)

Perangi Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak, Pemkot Samarinda Ajak Masyarakat Jadi Pilar Keamanan. Pria yang karib disapa AH ini menyadari, tanpa peran masyarakat, akan sulit mengurai persoalan kekerasan perempuan dan anak di Kota Samarinda.

Akurasi.id, Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengajak masyarakat untuk memerangi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Samarinda Andi Harun usai melakukan pengukuhan Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Bunga Gerecek Samarinda, di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Samarinda pada Jumat (12/3/2021).

Ia menyebut, bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri untuk melaksanakan semua bidang pembangunan, termasuk diantaranya adalah bidang pemberdayaan perempuan dan anak, sehingga pemkot dapat melihat bagaimana pemerintah nasional membuka partisipasi masyarakat.

“Melalui kegiatan ini juga diharapkan, bisa memotivasi partisipasi publik dalam rangka kita bersama-sama mengurus dan memberikan perhatian mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap kegiatan pemberdayaan perempuan dan anak,” ucap pria yang akrab disapa AH ini saat ditemui awak media usai kegiatan, Jumat (12/3/2021).

Jasa SMK3 dan ISO

AH mengatakan, bahwa akhir-akhir ini dirinya banyak menyaksikan bagaimana terus menerus berlangsung kekerasan terhadap perempuan dan anak, itu hampir terjadi di semua daerah termasuk di Samarinda. Bahkan eksploitasi paling jelas dapat dilihat adalah dengan di desain menjadi anak jalanan (anjal).

“Dengan memanfaatkan anak-anak yang terorganisir, tentu desain tersebut akan mengakibatkan anak-anak kehilangan kesempatan untuk menempuh pendidikan dan meniti masa depan, akibat adanya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan memanfaatkan mereka,” ketusnya.

Untuk itu, pemkot dalam hal ini telah berusaha untuk meretas dan mengatasi semuanya, namun pemerintah juga butuh partispasi dan keterlibatan dari masyarakat dalam mengatasi hal tersebut, termasuk soal kolaborasi dalam membangun bidang perempuan dan anak untuk kegiatan-kegiatan yang tidak merugikan perempuan dan anak.

“Fokus kami dapat berkolaborasi ke semua unsur, dari masyarakat, RT dan pihak-pihak yang menangani persolaan ini, dan adanya program pembinaan jadi langkah Pemkot Samarinda ke depan,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button