
Akurasi.id. Purwakarta, Jawa Barat – Penutupan pabrik PT Sepatu Bata Tbk (BATA) di Purwakarta telah menjadi sorotan penting dalam beberapa pekan terakhir. Pabrik yang telah lama berdiri dan menjadi salah satu ikon industri sepatu di Indonesia ini menutup operasinya per 30 April 2024, menyisakan berbagai pertanyaan dan keprihatinan terhadap nasib para pekerjanya.
Penyebab Penutupan Pabrik
Beberapa faktor diketahui menjadi penyebab utama penutupan pabrik Sepatu Bata di Purwakarta. Salah satu yang paling krusial adalah isu pembatasan impor bahan baku yang telah berdampak signifikan terhadap operasi produksi perusahaan. Kebijakan pemerintah yang membatasi impor bahan baku sepatu, seperti kulit dan komponen penting lainnya, menciptakan hambatan dalam proses produksi yang mengakibatkan pengurangan kapasitas dan efisiensi.
Selain itu, kurangnya inovasi dalam desain dan pemasaran produk Bata juga disorot sebagai faktor penyebab penurunan penjualan, terutama di kalangan konsumen generasi muda yang lebih memilih merek lain yang lebih dinamis dan inovatif. Pengamat bisnis mencatat bahwa Bata terlalu lama bertahan pada model lama tanpa banyak adaptasi terhadap tren pasar yang berubah dengan cepat.
Dampak terhadap Pekerja
Dampak dari penutupan pabrik ini terasa berat bagi lebih dari 200 pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Meskipun manajemen Bata telah sepakat memberikan pesangon sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan, masih ada ketidakpastian mengenai kapan pesangon tersebut akan dibayarkan. Sebagian pekerja mendapat kesempatan untuk dialihkan ke pabrik-pabrik lain di sekitar Purwakarta, namun tidak semua pekerja mendapatkan kesempatan yang sama.
Upaya Menyikapi Penutupan
Menanggapi situasi ini, Kementerian Perindustrian telah melakukan dialog dengan manajemen PT Sepatu Bata untuk mencari solusi terbaik agar bisnis bisa terus berjalan meskipun pabrik telah ditutup. Salah satu fokus utama adalah transisi lebih lanjut ke bisnis retail dan peningkatan penjualan secara online, yang dinilai bisa lebih efektif menjangkau konsumen modern.
Penutupan pabrik Sepatu Bata di Purwakarta adalah cerminan dari tantangan yang dihadapi industri manufaktur dalam mengadaptasi perubahan pasar dan kebijakan. Hal ini membutuhkan pemikiran kreatif dan strategi adaptif untuk memastikan kelangsungan perusahaan dan kesejahteraan pekerjanya.(*)
Penulis: Ani
Editor: Ani