Pembunuhan Sadis Guru oleh Oknum TNI, Ini Alasan Pelaku Tak Ingin Menikahi Korban


Pembunuhan sadis guru oleh oknum TNI, ini alasan pelaku tak ingin menikahi korban. Sebelum dikabarkan hilang, korban cenderung menjadi pendiam.
Akurasi.id, Balikpapan – Pembunuhan sadis menimpa RR (30) seorang guru Sekolah Dasar (SD) oleh kekasihnya MA (32) yang merupakan oknum TNI Prajurit Kepala (Praka) dari satuan Yonif 600/R Kodam Mulawarman, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (12/4/2021) lalu.
Dihubungi Akurasi.id, Ayah RR, Kuswanto menceritakan alasan mengapa oknum TNI ini tidak ingin menikahi anaknya.
“Dua pekan sebelum dikabarkan menghilang, anak saya pernah bercerita bahwa MA didesak untuk menikahi wanita yang sudah dipersiapkan oleh orang tuanya. Lantaran orang tua MA tidak mau menikahkan anaknya dengan orang Kalimantan,” jelas Kuswanto, Selasa (20/4/2021).
Kuswanto menuturkan sejak kejadian itu, anaknya cenderung menjadi pendiam.
“Sempat saya pergoki dia (korban) menangis saat sambil menelepon, pas saya tanya dia enggan menjawab,” terangnya.
Selain itu, Kuswanto bercerita, pelaku MA mengaku tidak dapat segera menikahi anaknya lantaran memiliki banyak tanggungan.
“Alasannya kepada saya ia memiliki tanggung lantaran beberapa tahun lalu ia sempat terlibat kecelakaan dan harus menanggung perawatan korban yang ditabrak hingga 2024, namun saat saya tanyakan ke teman-temannya di markas itu semua bohong,” terangnya.
Alasan lain, MA mengaku sebagai tulang punggung orang tuanya, dan tak memiliki gaji bulanan lantaran harus membayar seluruh pengeluaran yang disebutkannya itu.
“Akhir tahun 2020 juga, pelaku sempat meminta izin untuk menikahi secara siri anak saya, tapi hal itu pun tak kunjung dilakukan hingga peristiwa ini terjadi,” bebernya.
Kuswanto pun tak memikirkan alasan-alasan MA. Hingga mengakibatkan putri kesayangannya itu meninggal dunia di tangan MA sendiri. Apalagi semenjak dikabarkan menghilang pada 1 April 2020, selama 43 hari, pelaku MA pun ikut serta dalam melakukan pencarian kekasihnya itu.
“Hampir setiap hari dia (MA) mencari anak saya yang hilang dan kemudian mendatangi saya ke rumah, untuk memberikan kabar hasil pencariannya,” ucapnya.
Kuswanto mengatakan pencarian itu pun melibatkan oknum batalion TNI dari satuan MA bertugas hingga atasnya membebas tugaskan MA untuk fokus mencari putrinya yang hilang.
“Setiap pencarian MA ini selalu dikawal Danrem, tapi pencarian itu tak ada hasilnya,” jelasnya.
“Tapi itu semua hanya akal-akalan dia, tanpa merasa bersalah dan berdosa, padahal dialah pelaku atas meninggalnya anak saya,” tambahnya.
Kuswanto menjelaskan misteri putrinya yang hilang terungkap setelah ia melapor langsung ke Kepala Staf Kodam (Kasdam) pada hari Sabtu (10/4/2021).
Hingga akhirnya Jasad RR ditemukan pada Senin malam (12/4) tepatnya di Jalan Transad KM 8 Balikpapan Utara, oleh pelaku MA sendiri.
“Itu laporan saya yang terakhir, langsung saya menghadap jendral dan Alhamdulillah 3 hari setelah laporan membuahkan hasil,” katanya.
Walaupun tak terima dengan kondisi anaknya yang ditemukan hanya menyisakan tulang belulang. Ia berharap MA mendapat ganjaran yang setimpal akan perbuatannya.
“Rencananya Rabu besok saya akan memenuhi panggilan untuk mengetahui kronologi kematian anak saya,” pungkasnya. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Rachman Wahid