Birokrasi

Layak Ditunggu! Diskominfo Bontang Bakal Luncurkan Alat Canggih Penangkal Hacker

Loading

banner diskominfo

diskominfo bontang
Kepala Diskominfo Bontang Dasuki. (Istimewa)

Akurasi.id, Bontang – Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Bontang terus berinovasi dalam hal pengamanan informasi pemerintah daerah. Langkah progresif yang dilakukan dengan membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT) melalui usulan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

baca juga: Dongkrak Pembangunan, Bapenda Bontang Bakal Optimalkan DBH dan PAD

CSIRT merupakan organisasi atau tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau, dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber. Adapun tujuannya, melakukan penyelidikan komprehensif dan melindungi sistem atau data atas insiden keamanan siber yang terjadi pada organisasi. Melakukan pencegahan insiden dengan cara terlibat aktif pada penilaian dan deteksi ancaman, perencanaan mitigasi, dan tinjauan atas arsitektur keamanan informasi organisasi.

Selain membentuk CSIRT, Diskominfo Bontang juga akan mengeluarkan alat canggih untuk melindungi keamanan daerah dari penyusup yang tidak bertanggung jawab.

Jasa SMK3 dan ISO

Kepala Diskominfo Bontang Dasuki mengungkapkan, pihaknya telah mengirim satu orang untuk melakukan pelatihan di BSSN selama 3 bulan. “Dia sudah kembali dan memberikan rekomendasi alat-alat canggih,” ujarnya belum lama ini.

Alat-alat canggih tersebut, lanjut dia, sangatlah banyak dan dibutuhkan di daerah seperti alat pengacak signal dan pendeteksi pembajakan. Menariknya lagi, alat tersebut tidak diperjualbelikan dan hanya diproduksi BSSN.

“Alat itu bisa mendeteksi pembajakan. Jika ada temuan, maka alat itu akan menyala dan bisa mati dengan sendirinya. Kami membutuhkannya, tinggal menunggu anggaran,” bebernya.

Dijelaskan Dasuki, pihaknya telah melakukan tindakan untuk pengadaan alat yang ditaksir senilai Rp 300 juta tersebut. “Kami optimis,” imbuhnya saat ditanya awak media terkait realisasi di APBD Perubahan tahun ini.

Masih banyak fungsi menarik dari alat tersebut yang belum diungkapkan Dasuki. Kendati begitu, kehadirannya sangat layak dinantikan. Untuk diketahui, Bontang pernah mengalami pengalaman buruk terkait keamanan portal official pemerintah kota.

Pada saat BSSN lakukan asistensi kepada Diskominfo Bontang, Dasuki mengungkapkan bahwa website bontangkota.go.id di hack orang tidak bertanggung jawab.

“Kami sudah sampaikan 2017 lalu, domain bontangkota.go.id di-hack, dan dua pekan lalu juga portal kami di-hack. Atas dasar itu, Bontang menjadi kota pertama di Kaltim, semoga bisa jadi role model untuk penanggulangan keamanan siber,” ungkapnya.

Bontang memang menjadi kota pertama di Kaltim yang di asistensi BSSN. Bahkan, juga menjadi yang pertama membentuk CSIRT. Setelah dilakukan sosialisasi tata kelola keamanan informasi dan pembentukan CSIRT yang telah dijelaskan di atas, tim IT dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menjadi peserta akan dikirim ke Inixindo selama 4 hari.

Inixindo sendiri merupakan tempat konsultan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang Teknologi Informasi dengan spesialisasi programming, computer networking, IT management, dan IT. (*)

Penulis: B Fernandes
Editor: Suci Surya Dewi


Artikel Terkait

Back to top button