Jadi Tuan Rumah MTQ Kaltim 2020, Neni Janjikan Insentif Guru Ngaji Dinaikkan


Akurasi.id, Bontang – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang dipercayakan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Provinsi Kaltim pada 2020. Kepastian itu disampaikan Wali Kota Neni Moerniaeni saat membuka acara MTQ Kota Bontang pada Senin (30/9/19) lalu.
Dalam sambutannya, Neni meminta para kafilah Kota Taman –sebutan Bontang- tidak pantang menyerah untuk mengukir prestasi di berbagai bidang, terlebih di bidang keagamaan seperti MTQ. Dia yakin, Bontang memiliki banyak generasi berbakat di bidang keagamaan.
Kendati demikian, Neni mengakui, kalau hingga saat ini Bontang belum mampu menjadi yang terbaik atau juara umum. Namun, warga Bontang patut bangga dan bersyukur karena Kota Taman tak pernah mendatangkan kafilah dari daerah lain, semua kafilah yang berjuang berasal dari Bontang.
“Tak ada kafilah kita di Bontang yang diimpor. Mereka semua adalah hasil didikan sekolah dan guru-guru kita sendiri di Bontang. Mari tingkatkan prestasi, berikan yang terbaik untuk Bontang,” jelas Neni di acara pembukaan MTQ Kota Bontang yang bertempat di Lapangan Hop 1.
Tahun depan, lanjut Neni, Bontang bakal menjadi tuan rumah penyelenggaraan MTQ Provinsi Kaltim. Perempuan yang pernah duduk sebagai anggota DPR RI ini menjanjikan, kalau Bontang akan menjadikan tuan rumah yang terbaik.
Nantinya, kegiatan MTQ tersebut akan dilaksanakan di Stadion Bessai Berinta.
Saat ini, stadion tersebut sedang dilakukan pemugaran dengan menggunakan APBD Bontang. “Dengan tekad kita semua, pembangunan infrastruktur, mental, dan spiritual menjadi komitmen kami,” ujarnya.
Neni menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua stakeholder, karena Bontang selalu menjadi kota yang diperhitungkan, bukan hanya di Provinsi Kaltim, melainkan juga di tingkat nasional.
“Alhamdulillah di tengah kami juga ada anggota DPRD, mudah-mudahan bisa men-support semua visi misi Pemkot Bontang,” ujarnya.
Pada tahun depan, wali kota perempuan pertama yang dimiliki Kota Bontang ini memiliki rencana untuk menaikkan insentif guru ngaji menjadi Rp 1 juta.
Tetapi, Neni memohon bagaimana Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) dan dai (pendakwah) teritorial bisa berfungsi secara maksimal agar permasalahan bisa diselesaikan.
“Ini peran alim ulama untuk kecerdasan intelektual dan spiritual. Insyaallah Bontang akan menjadi kota yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta),” tutupnya. (*)
Penulis: Ayu Salsabila
Editor: Yusuf Arafah