Trending

Israel Siap Bertindak Sendiri Serang Program Nuklir Iran

Loading

Israel Siap Bertindak Sendiri Serang Program Nuklir Iran
Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid, menyatakan pihaknya siap menyerang program nuklir Iran. (AFP/Emmanuel Dunand)

Israel siap bertindak sendiri untuk menyerang program nuklir Iran. Menurut Menteri Luar Negeri Israel, Yair Yapid, bahwa Isral siap bertindak sendiri menyerang program nuklir Iran, karena itu merupakan bagian dari kebijakan utama luar negeri Israel dan isu keamanan di negara itu. 

Akurasi.id, Jakarta – Menteri Luar Negeri Israel, Yair Yapid, mengatakan pihaknya siap bertindak sendiri untuk menyerang program nuklir Iran. Pernyataan itu disampaikan Yair Lapid kepada Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan parlemen Israel saat pembicaraan Wina terkait nuklir berlanjut.

“Kebijakan utama luar negeri Israel dan isu keamanan adalah untuk mencegah program nuklir Iran,” kata Yair Lapid dikutip Sputnik News, Senin (27/12).

Dalam beberapa bulan belakangan, lanjutnya, ia telah melakukan dialog yang intensif dengan semua negara yang terlibat dalam negosiasi tersebut.

Jasa SMK3 dan ISO

Tak hanya dengan Amerika Serikat, Yair Lapid, juga mengaku melakukan pembicaraan dengan pemerintah Rusia, Prancis dan Inggris.

Israel, lanjutnya, sudah menyampaikan secara jelas tak akan membiarkan Iran melebihi ambang batas soal program nuklirnya. Isarael siap bertindak sendiri untuk menyerang program nuklir Iran.

“Tentu, kami lebih suka bertindak dalam kerja sama internasional, tapi jika kami akan bertindak sendiri itu demi keamanan kami,” kata Yair Lapid.

Di hari sebelumnya, putaran ke delapan soal negosiasi kembalinya sejumlah negara untuk bergabung dengan Kesepakatan Nuklir (JCPOA) berlangsung di Hotel Palais COburg, Wina.

Israel mengharapkan kesepakatan yang memungkinkan pengawasan terhadap program nuklir Iran. Putaran ketujuh soal pembicaraan nuklir itu berlangsung pada 29 November hingga 17 Desember. Mereka mendorong agar Iran kembali dan mematuhi kesepakatan itu, sementara Amerika Serikat mencabut sanksi yang sudah dijatuhkan untuk Tehran.

Kedua belah pihak kemudian menyetujui rancangan kesepakatan itu. Sayangnya pada 2018, di bawah pemerintahan Donald Trump, Amerika Serikat menarik diri dari JCPOA.

Setelah itu, AS memberlakukan kebijakan yang keras terhadap Iran. Langkah AS itu disebut menjadi pemicu Iran mengabaikan kewajibannya sendiri. (*)

Sumber: CNNIndonesia.com
Editor: Redaksi Akurasi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button