Hilang Saat Kecelakaan Kapal di Perairan Pulau Buaya, Tim SAR Temukan Jasad Korban 1 Kilometer dari TKP


Hilang saat kecelakaan kapal di Perairan Pulau Buaya, Tim SAR temukan jasad korban 1 kilometer dari TKP.
Akurasi.id, Samarinda – Kurang dari 48 jam, Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban atas nama Ari (40) warga jalan Bantuas yang dikabarkan hilang saat mengalami laka di perairan Pulau Buaya Kecamatan Palaran, Samarinda pada Senin (19/4/2021) pukul 11.30 Wita.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Melkianus Kotta mengatakan jasad Ari ditemukan pada Rabu (21/4) pukul 08.00 Wita.
“Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan ditemukan radius satu kilometer dari TKP kejadian,” jelas Melkianus saat dikonfirmasi Rabu (21/4/2021).
Melkianus menambahkan, saat ini pihaknya telah berhasil mengevakuasi jasad Ari dan telah membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AW Syahrani Samarinda.
“Korban sudah kita evakuasi dan kita bawa ke rumah sakit guna keperluan visum dan kemudian diserahkan ke pihak keluarga,” ungkapnya.
Sebelumnya dikabarkan Ari tenggelam setelah gagal melakukan manuver usai mencari tangkar (besi tua) bersama rekanya Iwan (51) di atas ponton yang berada di wilayah Pulau Buaya.
“Setelah berhasil mengumpulkan tangkar sebanyak 330 kilogram, korban meninggalkan saksi di atas ponton untuk menjual hasil tangkar ke Bantuas pos Palaran dan kembali menjemput saksi, namun sesampainya korban di ponton tiba-tiba kapal yang ditumpangi korban masuk ke dalam bawah ponton saat melakukan manuver,” ungkapnya.
Melkianus menambahkan, Iwan sempat melihat Ari meloncat saat kapalnya masuk ke dalam bawah ponton, namun setelah melompat Ari tak kunjung timbul ke permukaan.
“Melihat rekannya hilang, saksi pun terjun untuk melakukan pencarian selama dua jam, namun tak membuahkan hasil,” terangnya.
Hingga akhirnya Iwan memutuskan kembali ke darat dan memberitahukan kejadian itu ke istri dan keluarga Ari.
“Pihak keluarga korban pun sudah mencari seharian penuh di perairan sekitar kejadian namun hasilnya masih nihil,” tutupnya. (*)
Penulis : Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Rachman Wahid