Harga 11 Bahan Pokok di Bontang Dipastikan Stabil, Hanya Gula yang Meroket

![]()


Akurasi.id, Bontang – Berdasarkan hasil pemantauan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Kota Bontang di pasar tradisional dan toko grosir, harga-harga dari 11 jenis bahan pokok pada Minggu ke-IV Maret 2020 dipastikan stabil, hanya mengalami sedikit kenaikan dan penurunan. Khusus gula pasir saja yang mengalami peningkatan drastis mencapai lebih dari 25 persen.
baca juga: Jangan Lagi Panic Buying! Stok Pangan di Bontang Dipastikan Aman
Guna mengetahui situasi pangan di Kota Bontang, DKP3 bersama pihak-pihak terkait melakukan sidak, Senin (30/3/20) kemarin. Pemantauan persediaan bahan pangan pokok dilakukan di 3 pasar tradisonal, yaitu Pasar Rawa Indah, Pasar Telihan dan Pasar Citra Mas, serta tidak ketinggalan toko-toko grosir yang menjual kebutuhan pokok.
Berdasarkan hasil pemantauan harga bahan pangan pokok strategis yang terdiri dari 11 jenis bahan pokok pada minggu IV Maret 2020 di Pasar Induk dan Grosir di Kota Bontang, Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3, Debora Kristiani merincikan untuk telur ayam ras, daging ayam ras, daging sapi, dan minyak goreng harganya stabil.
Sementara untuk jagung dan cabai rawit merah mengalami penurunan harga. Sebelumnya harga jagung Rp8.106 sekarang turun Rp7.889 per kilogram. Cabai rawit merah sebelumnya Rp44.025 turun menjadi Rp38.778 per kilogram.
Sedangkan beras, cabe keriting, bawang merah, dan bawang putih harga mengalami sedikit kenaikan. Harga beras sebelumnya Rp11.750 sekarang naik Rp12.167 per kilogram, cabe keriting sebelumnya Rp31.558 menjadi Rp36.555 per kilogram, lalu bawang merah sebelumnya Rp37.764 menjadi Rp38.533 perkilogram, dan bawang putih sebelumnya Rp37.920 sekarang naik menjadi Rp45.555 per kilogram.
“Hanya gula pasir saja yang naik drastis, dari harga Rp13.807 menjadi Rp17.389 perkilogram,” ujar Debora.
Melihat kondisi tersebut maka DKP3 menjelaskan kepada masyarakat bahwa pemerintah dipastikan menjamin ketersediaan pangan di Kota Bontang. DKP3 pun mengimbau agar masyarakat jangan membeli pangan secara berlebihan dan menimbun, hal ini akan menyebabkan gejolak harga dan pasokan pangan.
Masyarakat diimbau untuk lebih cerdas memilah berita agar tidak menyebarkan hoaks sehingga menyebabkan panic buying. Ikuti imbauan pemerintah. Jangan panik, belilah pangan sesuai kebutuhan keluarga.
“Jika perlu keluar rumah untuk membeli kebutuhan pangan maka tetap wajib menerapkan standar keamanan diri terkait kasus Covid-19 ini,” ujarnya. (*)
Penulis: Yusva Alam
Editor: Dirhanuddin









