Duduk Perkara Karyawan PT PAMA yang Diduga Tewas Tertimbun Lumpur di Lokasi Tambang PT KPC

![]()

Akurasi.id, Sangatta – Sebuah insiden kecelakaan kerja diduga kembali terjadi di wilayah pertambangan PT Kaltim Prima Coal (KPC), Sangatta, Kutai Timur (Kutim), Sabtu (15/2/20) sekira pukul 11.30 Wita. Pada insiden kecelakaan kerja tambang ini menimpa salah seorang bernama Arsyad yang bertugas sebagai leader (Oscar) lapangan PT PAMA.
baca juga: Gara-Gara Ban Pecah, Mobil Avanza Terjun Bebas ke Parit
Akibat insiden tersebut, pria yang biasa disapa Bang Kumis itu ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa atau meninggal dunia, setelah tenggelam dalam lumpur di lokasi tambang tempat dia bekerja.
Data dihimpun, kecelakaan kerja itu berawal saat Arsyad yang bertugas sebagai leader lapangan melakukan pemantauan terhadap sejumlah karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya. Namun saat meninjau salah satu titik lokasi kerja, jalan atau tanah yang ditempati korban tiba-tiba amblas dan ternyata lumpur cair.
Tak pelak, korban kemudian terjatuh dan terjebak dalam lumpur tambang. Sementara itu, para pekerja tambang yang lain berusaha menyelamatkan korban. Namun naas, upaya itu sia-sia, korban yang terjebak dalam timbunan lumpur pun meregangkan nyawa.
Dari pantauan media ini, rekan kerja korban yang lain yang mengetahui insiden kecelakaan kerja itu, tampak langsung berdatangan ke Klinik Pratama PT KPC. Mereka tampak menunggu dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga korban terjatuh dan tertimbun dalam lumpur tambang.
“Sementara ini, informasinya untuk aktivitas kerja di lokasi kejadian sudah dihentikan, proses pencarian dilakukan dari siang hingga sekitar jam 4 sore (pada Sabtu/15/2/20). Dan kabarnya korban sudah ditemukan,” ungkap salah seorang rekan kerja korban membenarkan kejadian tersebut.
Kepada media ini, pria yang enggan dipublikasikan namanya ini menceritakan kronologis kejadian. Pada awal insiden itu, korban sedang melakukan tugas sebagai leader lapangan mengawasi anak buahnya, namun tanah yang diinjak korban amblas dan terperosok masuk ke lumpur.
“Sementara proses mengawasi pekerjaan, tiba-tiba tanahnya amblas dan parahnya ternyata lumpur cair, padahal jalan datar saja,” terangnya.
Kata dia, ketika insiden tertimbunnya Arsyad terdengar pekerja lain, langsung membuat para pengawas di setiap Pit Dapertemen juga langsung ikut melakukan inspeksi di semua lokasi dumping atau tempat korban tertimbun lumpur. “Terutama, inpit dan high dump dilakukan inspeksi,” katanya.

Hingga Sabtu (15/2/20) pukul 00.23 Wita, tampak hanya sejumlah karyawan PT PAMA yang banyak berkumpul menunggu jenazah di depan klinik. Sementara menurut informasi keluarga korban, untuk anak dan istri korban diketahui sedang berada di Makassar, Sulawesi Selatan.
Sementara itu, pihak PT KPC, yakni Manager Eksternal Relation PT KPC Yorden Ampung yang dikonfirmasi melalui WhatsApp, mengaku belum mengetahui sama sekali tentang adanya insiden tersebut. Dia mengaku, dirinya akan segera mencari tahu tentang itu.
“(Saya) belum tahu (kalau ada insiden kecelakaan kerja di lokasi tambang), nanti saya cari tahu lagi,” tulis Yorden dalam pesan singkatnya kepada media ini. (*)
Penulis: Ella Ramlah
Editor: Dirhanuddin









