News

Diduga Depresi, Pemuda Ini Nekat Sayat Nadi Pakai Kaca, Sempat Tegur Tetangga Lantaran Berisik

Loading

Diduga Depresi, Pemuda Ini Nekat Sayat Nadi Pakai Kaca, Sempat Tegur Tetangga Lantaran Berisik
Kondisi SW saat ditemukan tetangga kostnya diduga melakukan percobaan bunuh diri (istimewa)

Diduga depresi, pemuda ini nekat sayat nadi pakai kaca, sempat tegur tetangga lantaran berisik. Korban dilarikan ke rumah sakit oleh tetangga.

Akurasi.id, Samarinda – Percobaan bunuh diri dengan menyayat nadi dilakukan seorang pria berinisial SW warga jalan Gunung Tunggal, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda pada Rabu (24/4/2021) pukul 20.30 Wita.

Peristiwa itu terjadi di salah satu indekos milik JK di wilayah Loa Bakung, awalnya SW pada malam itu sempat menegur Dimas (33) tetangganya yang kala itu tengah aksi bermain game online bersama rekan-rekannya.

“Korban sempat menegur tetangganya lantaran berisik bermain game online dengan mengedor-gedor dinding, lantaran takut dengan korban, tetangganya ini dan rekannya kemudian meninggalkan indekos,” jelas Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang, Iptu Purwanto saat dikonfirmasi Minggu (18/4/2021).

Jasa SMK3 dan ISO

Belum sempat meninggalkan runah, Dimas dan rekannya mendengar suara pecahan kaca dari kamar SW dan disusul oleh teriakan.

“Melihat ada yang tak beres, tetangganya ini kembali ke dalam kost untuk melihat keadaan korban, dan pada saat itu mereka melihat korban sudah terkapar dengan luka sayat di pergelangan tangan sebelah kiri,” jelas polisi berpangkat balok emas dua itu.

Melihat kondisi SW berlumuran darah, Dimas dan rekan-rekannya membawanya ke rumah sakit Hermina menggunakan ambulans.

“Pada pukul 21.00 Wita korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh para saksi, untuk mendapatkan pertolongan,” ungkapnya.

Beruntung, 30 menit mendapatkan pertolongan, nyawa korban berhasil diselamatkan. Saat ini pihak kepolisian masih menunggu kondisi SW pulih untuk dapat dimintai keterangan.

“Diduga korban mengalami depresi dan mencoba mengakhiri hidup dengan melukai pergelangan tangannya dengan menggunakan pecahan kaca,” pungkasnya. (*)

 

Penulis: Muhammad Budi Kurniawan

Editor: Rachman Wahid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button