News

Cerita di Balik Kasus Warga Sangatta yang Ditemukan Tewas Setelah Terjun Bebas ke Sungai

Loading

Jasad Junaidi saat dievakuasi ke kerumah orang tuanya di Pinang Mas Sangatta Selatan. (Istimewa)

Akurasi.id, Sangatta – Junaidi (21) warga jalan Poros Bontang, Gang Pinang Mas, RT 001, Kecamatan Sangatta Selatan, Kutai Timur (Kutim), membuat geger warga setempat pada Rabu (11/9/19) malam. Pasalnya, Junaidi yang sebelumnya tak diketahui identitasnya diduga melakukan aksi bunuh diri dengan terjun dari Jembatan Pinang Sangatta. Namun, pihak keluarga dan beberapa saksi menepis tudingan jika Junaidi melakukan bunuh diri.

Safar, salah satu saksi mengakui, kalau dirinya sempat mendengar ada orang yang minta tolong di dalam sungai di bawah Jembatan Pinang. Namun Safar tak bisa berbuat apa-apa karena kondisi sungai pada saat ini sangat gelap sehingga dia tidak tahu persis posisi orang yang meminta tolong. “Kalau ia bunuh diri, enggak mungkin teriak, kenyataanya sempat teriak dan saya mendengar termasuk beberapa warga lainnya,” terang Safar kepada Akurasi.id, Kamis (12/9/19).

Senada Safar, pihak keluarga yang diwakili Rafli, paman dari korban menyebutkan, jika keluarga merasa kaget mendengar ada orang yang jatuh di Jembatan Pinang, apalagi salah satu keluarga mereka yakni Junaidi belum ada ke rumah hingga tengah malam, padahal tak biasanya korban terlambat pulang, apalagi pada esoknya korban akan masuk kerja pagi. “Hari ini harusnya masuk kerja pagi, dan anak itu (Junaidi) tidak biasa pulang larut malam apalagi akan masuk kerja pagi,” terang Rafli.

Kecemasan semakin memuncak saat keluarga dan teman-teman menunggu Junaidi yang tak kunjung pulang. Apalagi saat dihubungi melalui telpon genggamnya, korban juga tidak memberikan respons. Beberapa kali di kontak, telpon korban selalu gagal tersambung.

Jasa SMK3 dan ISO

Belakangan, Rafli yang kesehariannya bertugas di Kantor Lurah Teluk Lingga itu pun mendapat informasi jika pria yang jatuh mengenakan kaos dan celana warna hitam sama persis pakaianya yang yang dikenakan keponakannya, Junaidi. Ketika itu, Rafli belum yakin, namun ia bersama sanak keluarga dan warga Pinang Mas tetap menyiapkan alat pancing untuk melakukan pencarian.

“Saat mendengar kabar itu kami langsung melakukan pencarian meski belum tahu di mana pastinya Junaidi tadi malam dan siapa yang terjatuh,” terang mantan anggota Satpol PP Kutim ini.
Jasad Junaidi ditemukan warga yang dibantu petugas Badan Sar Nasional (Basarnas) Kutim, pihak kepolisian serta tim gabungan lainnya pada Kamis (12/9/19) pukul 08.20 Wita ini. Jasad Junaidi, dibawa langsung ke rumah duka.

Meski sempat akan dilakukan pemeriksaan, namun pihak keluarga tidak mau. “Kami melihat di badannya tidak ada apa-apa, dugaan kami Junaidi terjatuh saat mau pulang tadi malam,” tandas Rafli.

Sementara Koordinator Basarnas POS Sangatta, Bongga menerangkan, penemuan jasad Junaidi pada pagi hari dan ditemukan warga dengan menggunakan kail. “Iya, benar, pria yang jatuh dari Jembatan Pinang sudah ditemukan oleh masyarakat dengan menggunakan kail,” tuturnya. (*)

Penulis: Ella Ramlah
Editor: Yusuf Arafah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button