HeadlineKabar Politik

Ceramah di Markas PDIP, Cak Nun: Presiden Sekarang Belum Tepat untuk Indonesia

Loading

Cak Nun mendapat undangan ceramah di Markas PDIP. Ceramah di Markas PDIP, Cak Nun mengatakan presiden saat ini belum tepat untuk Indonesia.

Akurasi.id, Jakarta – Budayawan Muhammad Ainun Nadjib alias Cak Nun menilai, pemimpin Indonesia saat ini belum tepat. Sehingga, tak bisa melampaui negara negara adikuasa, seperti Amerika dan Rusia.

Padahal, dia meyakini Indonesia bisa saja melampaui negara-negara itu. Sebab, menurutnya, peradaban di Indonesia negara terbangun dengan skala 18 generasi.

Pernyataan itu ia sampaikan saat mengisi ceramah ‘Sinau bersama Cak Nun’ di Masjid At-Taufiq, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Minggu (11/4) malam. Saat memberi ceramah itu, Cak Nun persis duduk di samping dua elite PDIP, Hasto Kristiyanto dan Puan Maharani.

Jasa SMK3 dan ISO

“Wahai Amerika, wahai Rusia, wahai semua negara yang merasa kuat dan adikuasa. Jangan pikir kalian benar benar berkuasa karena kami adalah bangsa dengan peradaban dengan skala waktu 18 generasi,” kata dia.

“Sehingga ilmu kita, manajemen kita akan jauh melebihi kalian semua. Cuma sekarang belum tepat saja presidennya. Jangan marah,” imbuhnya.

Pernyataan Cak Nun itu lantas mendapat riuh tepuk tangan dari peserta ceramah, dan Hasto pun mengikuti. Sementara itu, Puan hanya melirik ke Cak Nun.

Presidennya Tak Salah Cuma Belum Tepat

Cak Nun pun menegaskan, bahwa dirinya tidak mengatakan presidennya salah, namun belum tepat. Oleh sebab itu, ia meminta agar tidak ada yang marah.

“Jangan marah. Saya tidak mengatakan salah loh ya. Belum tepat. Loh kalau bahasa Jawa itu ada bener, ada pener, Mbak Puan. Itu sudah bener tapi belum pener,” ujar Cak Nun.

“Mohon maaf ya saya bukan mengkritik. saya itu penasaran dengan kebesaran Indonesia yang tidak bisa kita wujudkan,” imbuhnya.

Ia berharap 2024 mendatang akan ada pemimpin yang membawa kesadaran baru. Ia juga ingin pemimpin baru itu dapat membawa kelahiran Indonesia kembali.

“Aku ingin besok pagi, sebelum dan sesudah 2024 kita akan mengalami revolusi besar dari dalam diri kita. Bukan revolusi untuk menjatuhkan presiden dan penguasa,” kata Cak Nun.

“Revolusi yang akan presiden pimpin dan para sesepuh lainnya. mereka yang akan memimpin kesadaran baru. mereka akan memimpin kelahiran baru Indonesia,” imbuhnya.

Undang Cak Nun di Acara Buka Puasa

PDI Perjuangan mengundang Cak Nun dalam acara buka puasa dan ngaji bersama pada Minggu (10/4). Cak Nun pun mengisi ceramah di Masjid At-Taufiq, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Indonesia saat ini tengah mengalami perdebatan wacana perpanjangan masa jabatan presiden. Gelombang demonstrasi mahasiswa terjadi di berbagai daerah serentak pada 11 April untuk menolak usulan masa jabatan presiden tiga periode.

Presiden Jokowi telah menegaskan jadwal Pemilu sudah ditetapkan pada 14 Februari 2024. Dia pun meminta anak buahnya untuk menyetop spekulasi soal usulan Jokowi 3 periode. (*)

Sumber: CNNIndonesia.com
Editor: Redaksi Akurasi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button