Covid-19 Melonjak Bikin Bontang Masuk Zona Merah, Varian Delta Bikin Dinkes Cemas


Covid-19 Melonjak Bikin Bontang Masuk Zona Merah, Varian Delta Bikin Dinkes Cemas. Dalam sehari, jumlah mereka yang terpapar Covid-19 bahkan mencapai puluhan orang. Bahkan sudah ada 1 orang pasien meninggal dunia.
Akurasi.id, Bontang – Ledakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 kembali terjadi di Kota Bontang. Dari rilis terbaru Tim Satgas, kembali terjadi penambahan sebanyak 70 kasus baru, Selasa (22/06/2021). Adanya peningkatan kasus terkonfirmasi ini juga menggenapkan 8 wilayah di Bontang masuk dalam daftar zona merah.
Diantarnya Belimbing, Lok Tuan, Tanjung Laut, Satimpo, Api-api, Berbas Tengah, dan Tanjung Laut Indah. Bukan hanya itu, kasus meninggal dunia juga bertambah 1 jiwa. Kondisi ini membuat Bontang masuk zona merah pandemi Covid-19.
“Bertambah lagi. Kasus meninggal dunia juga nambah 1,” ucap dr Bahauddin, kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang, Rabu (23/06/2021).
Kini, jumlah kasus di Bontang mencapai 345 orang terkonfirmasi positif. Dan diantaranya terdapat 86 pasien Covid-19 yang mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Sedangakan 259 kasus lainnya tengah menjalani isolasi mandiri.
Kata dr Bahauddin, saat ini pihaknya tengah memfungsikan kembali ruang isolasi untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang terjadi. Menurutnya, hal ini membahayakan. Pasalnya, setiap hari tambahan kasus mencapai puluhan.
“Ladakan kasus dengan rata-rata penyebaran puluhan per harinya patut diwaspadai,” ujarnya.
Di sisi lain, pihaknya juga mengkhawatirkan akan terjadinya mutasi virus varian Delta atau B.1617.2. Hal itu lantaran semakin masifnya penyebaran Covid-19. “Penyebaran semakin masif, kami cemas akan terjadi mutasi virus varian Delta,” ujarnya.
Demi memastikan hal itu, Dinkes pun langsung mengirimkan 23 sampel pasien yang terkonfirmasi Covid-19, ke laboratorium pusat untuk dilakukan pemeriksaan.
Ditanya terkait hasil uji laboratorium, dr Bahauddin mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu dari pusat. “Kami tanya di provinsi belum ada hasilnya keluar. Kita tunggu saja,” katanya. Ia pun berharap hasil sampel yang telah dikirim segera diumumkan. Semakit cepat hasil deketahui, maka semakin jelas pula tindakan antisipasi yang harus diambil.
“Kami juga khawatir. Apalagi lonjakan kasus sepekan ini mengagetkan. Jumlahnya puluhan per hari,” ujarnya.
Selain itu, dia juga mengatakan jika lonjakan terjadi selama 6 minggu pasca libur panjang Idulfitri. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan, mobilisasi yang terjadi di Kota Bontang juga menjadi salah satu penyebab tren kasus meningkat tajam. (*)
Penulis: Fajri Sunaryo
Editor: Dirhanuddin