
Akurasi.id – Sumatera Barat kini berada dalam cengkeraman bencana banjir lahar dingin yang dipicu oleh hujan lebat di kawasan hulu Gunung Marapi. Kejadian ini telah menyebabkan kerusakan signifikan di beberapa wilayah, termasuk Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, dan Padang Pariaman, menimbulkan dampak luas terhadap kehidupan dan infrastruktur.
Banjir lahar dingin yang terjadi sejak Sabtu (11/5/2024) malam ini tidak hanya menghancurkan rumah dan lahan pertanian, tetapi juga memutus akses jalan, sehingga mempersulit proses evakuasi dan bantuan darurat. Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sudah ada 37 korban jiwa yang tercatat hingga Minggu (12/5/2024) malam.
Kerusakan infrastruktur mencakup jalan yang terputus dan jembatan yang rusak, memaksa banyak warga untuk mengungsi. “Kami terus berupaya melakukan penanganan cepat, termasuk mendirikan tenda-tenda darurat dan dapur umum untuk mendukung para pengungsi,” ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Respon cepat juga datang dari berbagai pihak, termasuk PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara yang telah mengalihkan rute distribusi BBM untuk memastikan kebutuhan energi di wilayah terdampak dapat terpenuhi. Susanto August Satria dari Pertamina menjelaskan, “Kami telah mengaktifkan skema alternatif suplai BBM dari Riau, mengingat jalur distribusi utama kami terputus oleh banjir.”
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama dengan lembaga bantuan nasional dan internasional, serta relawan, terus berkerja keras dalam menanggapi situasi darurat ini. Upaya rehabilitasi dan rekonstruksi sedang direncanakan untuk memulihkan daerah yang terdampak.
Sementara itu, masyarakat umum diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat kondisi cuaca yang masih tidak menentu. “Kami meminta semua pihak untuk mematuhi arahan dari petugas di lapangan demi keselamatan bersama,” tegas Muhari.
Pada akhirnya, kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi kunci dalam mengatasi dampak bencana ini. Kebersamaan dan solidaritas akan mempercepat proses pemulihan di Sumatera Barat.(*)
Penulis: Ani
Editor: Ani