Trending

Beredar Informasi Anak 8 Tahun Positif Covid-19 Akibat Kebohongan Orang Tua, RSIB Klarifikasi Melalui Flyer

Loading

Flyer klarifikasi RSIB
Flyer klarifikasi RSIB. (ist)

Akurasi.id, Bontang – Beredar kabar di media sosial (medsos) Facebook dan WhatsApp Grup (WAG) anak usia 8 tahun positif virus corona (Covid-19), Kamis (23/4/20) malam. Postingan itu lantas menghebohkan warga Bontang.

Baca juga: UPDET: Jumlah Pasien Covid-19 Kaltim Terus Merangkat Naik, 5 Lagi Terkonfirmasi Positif

Informasi yang berhasil didapat redaksi Akurasi.id, anak tersebut sempat dirawat di Rumah Sakit Islam Bontang (RSIB) selama 16 hari sebagai pasien dengan keluhan gagal ginjal. Kabarnya orang tua anak 8 tahun itu tidak mengakui jika memiliki riwayat perjalanan dari luar kota.

“Sy hanya sekedar info. rumah sakit RSIB d ttup sementara,ada anak balita 8thun lbih ud positif covid 19,selama 16 hari dia ud drawat dRSIB,tapi keluhannya kmren sakit gagal ginjal dan datanya plsu bilang klo dia gk ad prjalan keluar kota,padhl kdua org tuanya dr jkt, krna ud 16 hari drawat DRSIB dan krna harus dfentilator jd drjuk k RSUD,dRSUD dtest positif,semua perawat yg kontak langsung dgn pasien positif diisolasi dan dokter yg menanganinya,trims,” begitu kalimat yang beredar di medsos hingga Jumat (24/4/20).

Jasa SMK3 dan ISO

Tak lama berselang, pihak RSIB mengklarifikasi kabar tersebut melalui flyer di medsos. Dalam klarifikasi dari RSIB itu, tulisan yang mengatasnamakan Management RSIB juga menekankan pentingnya kejujuran dalam situasi pandemi saat ini. Inilah flayer klarifikasi dari pihak RSIB.

“Klarifikasi. Sehubungan dengan beredarnya informasi terkait pasien PDP Covid-19 dengan rapid tes positif yang menyatakan bahwa RSIB ‘lalai’ ialah tidak benar.

Disampaikan bahwa pasien tersebut masuk pada tanggal 6 April 2020. Pihak RS Islam Bontang telah melakukan screening sesuai prosedur di lobby pintu masuk, poli rawat jalan, dan rawat inap dengan menanyakan ‘riwayat perjalanan pasien atau orang tua pasien ke luar kota’. Namun informasi yang kami dapat dari orang tua pasien ialah tidak ada riwayat perjalanan keluar kota.

Sampai dengan pasien tersebut dirawat selama 18 hari, pada 23 April 2020. Dalam situasi pandemi ini, kejujuran menjadi satu acuan penting untuk dipahami bersama. Demikian kami sampaikan. Mohon untuk bijaksana dalam menerima dan menyebarluaskan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber. Management RSIB,” begitu kalimat yang diperoleh redaksi Akurasi.id.

Hingga berita ini diturunkan, media ini mencoba menghubungi RSIB melalui humas.

“Mohon maaf sebelumnya mba, terkait klarifikasi sudah sempat disampaikan management melalui flyer terbuka di sosial media tadi malam. Untuk konfirmasi lebih lanjut akan dikeluarkan dari management juga nantinya,” tandasnya. (*)

Penulis/Editor: Suci Surya Dewi

Artikel Terkait

Back to top button