Akhirnya 12 Pasien Covid-19 di RSUD Taman Husada Sembuh


Akurasi.id, Bontang – Akhirnya, total 12 pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Taman Husada sembuh. Terbaru, 3 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang tersisa di RSUD Taman Husada Bontang akhirnya diperbolehkan pulang dan membawa surat keterangan sembuh, Kamis (11/6/20) lalu.
baca juga: Ruang VIP dan VVIP RSUD Taman Husada Siap Digunakan Kembali untuk Rawat Inap
Mereka ialah kasus BTG06, BTG09, dan BTG12. Sebagai pengingat, kasus BTG06, merupakan rekan seperjalanan BTG05 dan BTG07 dari klaster Gowa. Kembali ke Bontang menggunakan KM Egon pada 28 Maret, keesokan harinya laki-laki berusia 63 tahun ini melapor ke Public Safety Center (PSC) dan ditetapkan sebagai monitoring. Lalu menjalani rapid test pertama dengan hasil negatif dan kedua kalinya mendapatkan hasil reaktif pada 14 April.
Sedangkan BTG09 merupakan laki-laki usia 55 tahun. Pelaku perjalanan dari Gowa. Dengan keluhan batuk dan memiliki gambaran pneumonia. Dirawat isolasi RSUD Taman Husada Bontang sejak 16 April 2020 lalu.
Terakhir BTG12, yang sebelumnya terpapar dari pamannya yang berada di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Belakangan baru diketahui pamannya merupakan pasien positif Covid-19 di sana. Pada saat itu, BTG12 menjalani rapid test dengan hasil reaktif sehingga harus dirawat di RSUD Taman Husada Bontang.
Direktur RSUD Taman Husada Bontang, dr I Gusti Made Suardika mengatakan kini 12 pasien positif yang pernah dirawat di RSUD seluruhnya telah sembuh. Dia mengatakan, 3 pasien yang tersisa diperbolehkan pulang dengan membawa surat keterangan sembuh dan bingkisan.
“Semoga tidak ada lagi penambahan pasien Covid-19 di Bontang dan tetap aman,” kata dr Gusti saat dihubungi Akurasi.id, Kamis (11/6/20).
Meski kini Bontang kembali menyandang status Zero Covid-19, dr Gusti menyatakan masyarakat tetap waspada. Dia berharap masyarakat berperan aktif untuk menjaga diri dari virus Corona.
“Walapun sudah tidak ada lagi yang dirawat di RSUD, tetapi masyarakat tetap menerapkan protokol Covid-19, dengan pakai masker, cuci tangan dengan sabun, jaga jarak, dan physical distancing,” terangnya.
Tak hanya itu, dr Gusti berharap seluruh lapisan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan virus selama pandemik Covid-19 belum berakhir. Dia menyatakan masih banyak warga yang tidak mengenakan masker, salah satunya saat dirinya mengunjungi pasar. Padahal, pada tempat keramaian rentan terjadinya penularan virus.
“Saya lihat banyak pedagang tidak pakai masker, hanya digantungkan di leher. Dalam kondisi saat ini harapannya masyarakat membantu secara aktif untuk disiplin mengikuti aturan protokol kesehatan,” pungkasnya. (*)
Penulis/Editor: Suci Surya Dewi