
Akurasi.id – Dalam sebuah penerbangan yang seharusnya rutin dari London menuju Singapura, keadaan mendadak berubah menjadi horor. Penerbangan SQ321 Singapore Airlines mengalami turbulensi parah yang mengharuskan pesawat untuk melakukan pendaratan darurat di Bandara Bangkok, Thailand. Seorang penumpang asal Inggris, Geoff Kitchen, berusia 73 tahun, dinyatakan meninggal dunia akibat insiden ini.
Kronologi Kejadian
Pada hari yang tragis itu, pesawat yang sedang melaju di ketinggian mengalami turbulensi tiba-tiba yang tidak terdeteksi oleh radar cuaca. Menurut analis penerbangan independen, Alvin Lie, ini merupakan jenis turbulensi udara jernih (CAT), yang sering terjadi tanpa peringatan. Akibatnya, interior pesawat mengalami kerusakan signifikan; kompartemen penyimpanan atas hancur dan masker oksigen terlepas dari tempatnya.
Foto-foto yang beredar menunjukkan kekacauan di dalam pesawat dengan dapur yang berantakan dan barang-barang berserakan di lantai. Sebuah video juga memperlihatkan kerusakan yang lebih parah dengan kompartemen bagasi yang hancur.
Respons Penumpang dan Awak Kabin
Penumpang lain, Andrew Davies, menyaksikan langsung peristiwa tersebut. Dia berada di belakang pesawat dekat Kitchen, dan ikut memberikan pertolongan pertama kepada Kitchen dengan bantuan tenaga medis. “Kami melakukan CPR selama 20 menit namun sayangnya nyawa Mr. Kitchen tidak tertolong,” ucap Davies.
Azmir, salah satu kru, menambahkan bahwa kebanyakan korban adalah mereka yang tidak menggunakan sabuk pengaman saat kejadian. “Orang-orang yang berada di dalam toilet saat itu mengalami dampak paling buruk, banyak yang mengalami cedera kepala dan tulang belakang,” katanya.
Analisis Ahli
John Strickland, seorang pakar penerbangan, menyatakan bahwa cedera akibat turbulensi memang jarang terjadi, namun bisa sangat dramatis dan parah. Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi semua penumpang untuk selalu menggunakan sabuk pengaman selama berada di dalam pesawat.
Saat ini, otoritas penerbangan dan pihak terkait masih melakukan investigasi lebih lanjut, dan autopsi pada jenazah Kitchen sedang dilakukan untuk menentukan penyebab pasti kematian.
Insiden ini mengingatkan kita pada pentingnya kepatuhan terhadap prosedur keselamatan, terutama penggunaan sabuk pengaman selama penerbangan. Singapore Airlines telah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan melakukan review menyeluruh terhadap prosedur keselamatan untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy